Panorama Sentrawisata (PANR) Catat Kenaikan Laba Hingga 417% Sepanjang 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) sebagai salah satu emiten pariwisata di Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan kinerja keuangan di sepanjang tahun 2023. 

Panorama berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 86,67% dari Rp 1,5 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 2,8 triliun di tahun 2023. Sedangkan untuk laba bersih yang sebelumnya di tahun 2022 sejumlah Rp 12,2 miliar melonjak 417% menjadi sebesar Rp 63,1 miliar di tahun 2023. 

Kinerja keuangan yang gemilang ini menurut pihak Panorama mencerminkan hasil refocusing selama dua tahun terakhir. Upaya ini dibarengi dengan strategi manajemen yang efisien, inovasi bisnis dan produk, serta pelayanan maksimal kepada pelanggan.


“Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan yang terus meningkat dari masyarakat terhadap produk dan layanan kami, tetapi juga merupakan hasil dari strategi bisnis yang kami implementasikan dengan cermat serta fokus kami dalam memberikan pengalaman wisata yang tak tertandingi kepada setiap pelanggan," ujar Budi Tirtawisata, Direktur Utama Panorama dalam siaran pers, Rabu (27/3). 

Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) Fokus Melakukan Normalisasi Bisnis

Budi menambahkan, di tahun 2024 manajemen menargetkan normalisasi bisnis seiring dengan tren pariwisata global yang kembali normal. Panorama juga terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, mengembangkan portofolio produk yang inovatif, serta meningkatkan efisiensi operasional guna memperkuat posisinya di pasar pariwisata yang kompetitif. 

Dengan pencapaian gemilang ini, PANR siap melangkah lebih jauh untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi industri pariwisata Indonesia.

Sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan, Panorama telah menandatangani Pakta Panorama Green Initiatives pada 12 Oktober 2023 lalu. Pakta tersebut dibuat berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan berfokus pada point-point mengenai perubahan iklim, praktik bisnis yang inklusif, edukasi kepada pelanggan dan komunitas lokal, pelestarian alam, dan kepatuhan regulasi. 

“Salah satu tujuan dari Pakta ini adalah menurunkan emisi gas rumah kaca dari aktivitas usaha dan mendorong ekosistem usaha terkait untuk bersama-sama menuju carbon neutral,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati