KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan sektor wisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menilai wacana pemerintah untuk menghapus hasil tes cepat (rapid test) atau tes polymerase chain reaction (PCR) sebagai syarat untuk bepergian menggunakan angkutan udara atau angkutan kereta api kurang tepat karena masih diperlukan. "Kami memandang tes bagi penumpang angkutan udara dan kereta api masih diperlukan, namun dengan model tes yang pengukurannya lebih akurat, karena rapid test akurasinya dianggap masih rendah," ujar VP Brand and Communications Panorama Sentrawisata AB Sadewa kepada kontan.co.id, Minggu (09/8). Selain itu AB Sadewa mengatakan, harganya harus dibuat tidak mahal sehingga tidak memberatkan penumpang, jadi test tidak menurunkan minat orang untuk bepergian. "Dan mungkin yang penting adanya sistem contact tracing yang terintegrasi sehingga data-data orang bepergian dari satu titik ke titik lain dapat dibaca secara sentral," katanya.
Panorama Sentrawisata (PANR) menilai rapid & PCR test masih diperlukan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan sektor wisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menilai wacana pemerintah untuk menghapus hasil tes cepat (rapid test) atau tes polymerase chain reaction (PCR) sebagai syarat untuk bepergian menggunakan angkutan udara atau angkutan kereta api kurang tepat karena masih diperlukan. "Kami memandang tes bagi penumpang angkutan udara dan kereta api masih diperlukan, namun dengan model tes yang pengukurannya lebih akurat, karena rapid test akurasinya dianggap masih rendah," ujar VP Brand and Communications Panorama Sentrawisata AB Sadewa kepada kontan.co.id, Minggu (09/8). Selain itu AB Sadewa mengatakan, harganya harus dibuat tidak mahal sehingga tidak memberatkan penumpang, jadi test tidak menurunkan minat orang untuk bepergian. "Dan mungkin yang penting adanya sistem contact tracing yang terintegrasi sehingga data-data orang bepergian dari satu titik ke titik lain dapat dibaca secara sentral," katanya.