Panorama Transportasi menambah taksi premium



JAKARTA. Prospek bisnis taksi eksekutif masih menjanjikan seiring meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Salah satu pengelola taksi eksekutif, PT Panorama Transportasi Tbk, menargetkan pendapatan usaha pada tahun ini bisa tumbuh sebesar 15% year-on-year.

Direktur Keuangan Panorama Angreta Chandra, mengemukakan, pada tahun ini, Panorama mengincar pendapatan sekitar Rp 290 miliar. Nilai tersebut meningkat 15% dari proyeksi pendapatan sepanjang tahun lalu yang senilai Rp 252 miliar.

Namun, manajemen Panorama belum bersedia mengungkapkan berapa proyeksi laba bersih selama tahun ini dan realisasi laba tahun lalu. “Pertumbuhan pendapatan tersebut bakal ditopang oleh peningkatan kinerja di lini usaha angkutan antara kota dan taksi kami,” ungkap Angreta kepada KONTAN, Kamis (17/1), pekan lalu.


Per akhir September tahun lalu, emiten di Bursa Efek Indonesia yang berkode saham WEHA ini mendapatkan sokongan pendapatan paling besar dari usaha jasa angkutan penumpang. Jasa ini memberi kontribusi yang mencapai 74,7% dari total pendapatan konsolidasi.

Demikian juga dengan bisnis jasa angkutan antar kota. Bisnis ini berkontribusi sebesar 19,5% dari total pendapatan. Sedangkan bisnis perjalanan wisata dan jasa sewa kendaraan masing-masing menyumbang 2,7% dan 3,1% total pendapatan konsolidasi.

Manajemen Panorama mengakui, permintaan terhadap jasa pelayanan bus wisata premium dan taksi premium masih tetap tinggi. Alhasil, kedua lini bisnis itu menjadi penopang pertumbuhan kinerja perusahaan ini. "Permintaan dari rekanan hotel terus meningkat secara signifikan," ungkap Angreta.

Pada tahun ini, Panorama Transportasi berencana menambah kendaraan hingga 500 unit. Perinciannya, sekitar 300 unit merupakan taksi premium dan 200 unit lagi berupa mobil sewa. “Untuk mobil sewa, kami ingin mendatangkan beberapa jenis,” tutur Angreta tanpa mau membeberkan secara mendetail.

Angreta juga enggan menyebutkan nilai investasi untuk menambah jumlah kendaraan itu. “Kami masih menghitung belanja modal perusahaan,” elaknya.

Jika rencana ekspansi ini berjalan lancar, maka total kendaraan milik Panorama hingga akhir tahun ini mencapai 1.400 unit. Saat ini perusahaan telah memiliki 900 unit kendaraan.

Total taksi yang dioperasikan Panorama saat ini mencapai sebanyak 400 unit. Sedangkan mobil sewaan sebanyak 175 unit. Adapun sisanya adalah bus, mikro bus, dan mini bus. "Kami optimistis, kontribusi bisnis taksi pada tahun ini akan naik signifikan," tutur Angreta. Namun dia belum bisa menyebutkan perkiraan kontribusi taksi terhadap pendapatan tahun ini.

Panorama memiliki empat lini usaha. Pertama, bus carter dengan brand White Horse Deluxe Coach. Kedua, intercity shuttle bernama Day Trans Executive Shuttle. Ketiga adalah executive taxi yang mengusung brand White Horse Executive Taxi. Terakhir adalah bisnis car rental and limousine services bernama Europcar Car Rental and Limousine.

Panorama memiliki wilayah operasi di Jawa, Bali, dan Sumatera. Perusahaan ini juga melayani jasa angkutan antar kota dengan rute Yogyakarta, Solo, Semarang, Jakarta, dan Bandung.

Untuk memperluas wilayah bisnisnya, Panorama berencana menjajaki beberapa provinsi yang dinilai potensial. Namun Angreta masih enggan menyebutkan wilayah mana saja yang menjadi sasaran ekspansi Panorama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro