Panorama Transportasi tunda ekspansi lagi



JAKARTA. PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) masih menunda ekspansi penambahan armada taksinya hingga tahun depan. Penundaan tersebut akibat masih lesunya perekonomian Indonesia tahun ini.

WEHA sendiri pada tahun lalu berencana untuk menambah armada sebanyak 300 taksi. Namun kondisi politik dan ekonomi yang kurang kondusif membuat perusahaan ini menunda ekspansi tersebut. WEHA pun hanya menambah jumlah armada sebanyak 54 unit yang terdiri dari armada bus dan armada kecil lainnya.

Perseroan sendiri pada tahun 2014 telah memiliki 1.297 armada yang terdiri dari bus. minivan, taksi, car rental dari berbagai ukuran yang beroperasi di Jakarta, Bali, Palembang, Pekanbaru, Semarang, dan Yogyakarta. Jumlah armada tersebut sudah dikurangi dengan penjualan armada sebanyak 70 unit dan ditambah dengan penambahan armada baru sebanyak 54 unit sepanjang 2014.


Nah, untuk tahun 2015 ini, perseroan pun hanya menganggarkan belanja modal sebesar Rp 12 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk peremajaan 30 unit yang terdiri dari unit bus dan mobil sewaan.

Sementara itu, untuk penambahan jumlah armada taksi baru akan direalisasikan pada tahun depan. Direktur utama WEHA, Angreta Chandra mengatakan perseroan berniat untuk menambah 300 unit taksi dengan total investasi sebanyak Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar pada tahun depan.

Pertumbuhan stagnan

Dengan minimnya ekspansi sepanjang tahun 2015, perseroan pun hanya menargetakan untuk bisa mendapatkan pendapatan sama dengan tahun lalu. Sepanjang tahun 2014, perseroan tercatat memperoleh pendapatan sebesar Rp 240 miliar atau meningkat tipis dibandingkan pendapatan tahun 2013 sebesar Rp 237 miliar.

Sementara itu, laba bersih tahun ini juga diharapkan bisa sama dengan pencapaian pada tahun lalu. Laba bersih perseroan per akhir 2014 tercatat mencapai Rp 3,5 miliar naik signifikan sebesar 98% dari laba bersih tahun 2013 yang hanya mencapai Rp 1,8 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh adanya penjualan kendaraan yang dimiliki oleh perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie