Pansus DPR ganggu ekspansi Pelindo II



JAKARTA. Ritme kerja manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo ) II saat ini tak bisa bergerak cepat.

Fokus perhatian perusahaan plat merah ini terpecah antara mengerjakan rencana kerja yang sudah disusun dan menghadapi tudingan dari Menteri Perekonomian Rizal Ramli yang menyebut perpanjangan kontrak pelabuhan kelolaan Pelindo II, Jakarta International Container Terminal (JICT).

Menurut Direktur Keuangan Pelindo II Orias Petrus Mondak, sudah barang tentu manajemen perusahaan ini terganggu akibat kasus tersebut. Apalagi DPR RI sudah membuat panita khusus (Pansus) Pelindo II yang tengah berlangsung.


"Pasti ada hambatan yang terjadi dari kasus ini," keluh dia kepada KONTAN, Jumat (30/10).

Salah satunya adalah rencana pembangunan pelabuhan Sorong dan Kijing. Dua pelabuhan ini digadang-gadang menjadi pelabuhan terbesar di Papua (Sorong) dan Kalimantan (Kijing).

Semula perusahaan ini berencana melaksanakan proyek tersebut pada akhir tahun ini. Tapi, sepertinya, bakal tertunda hingga tahun depan.

Padahal Pelindo II sudah menyiapkan dana masing-masing US$ 200 juta untuk membangun proyek tersebut.

Dana berasal dari penerbitan obligasi US$ 1,6 miliar pada pertengahan tahun ini. "Saat ini, kami masih punya dana US$ 1,5 miliar," timpal dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri