KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan segera melakukan rights issue dan mengincar dana jumbo. Hal itu bakal dilakukan setelah PANI mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) besok, Kamis (9/10/2025). Melansir prospektus tambahan PANI tanggal 7 Oktober 2025, PANI bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.212.536.300 alias 1,21 miliar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp100 setiap saham. “Artinya, ada peningkatan tambahan modal disetor PANI sebesar Rp 16,60 triliun, setelah dikurangi biaya emisi saham,” kata manajemen PANI dalam prospektus tersebut.
Akan Perbesar aset PANI
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, melihat rights issue PANI tersebut untuk menggalang dana sekitar Rp16,7 triliun yang mayoritas akan digunakan membeli 44,10% saham CBDK senilai Rp16,12 triliun. “Setelah transaksi, PANI berpotensi menjadi pengendali mayoritas CBDK dengan kepemilikan mendekati 90%,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (8/10/2025). Secara jangka pendek, aksi rights issue dan akuisisi CBDK itu akan menambah ekuitas dan memperbesar aset PANI. Sebab, dana tersebut dipakai untuk pembelian saham, bukan menutup utang. ”Namun, pemegang saham yang tidak ikut tebus bisa terdilusi sekitar 10%–12%, tergantung rasio final dan harga tebus,” ungkapnya. Liza melihat, likuiditas di pasar saat ini memang masih selektif, tetapi PANI punya historis rights issue besar sebelumnya yang mampu terserap penuh berkat dukungan grup pengendali. “Memang belum ada pengumuman pembeli siaga resmi, namun indikasi penataan base investor sudah terlihat lewat transaksi blok besar beberapa pekan terakhir,” tuturnya. Baca Juga: Jelang RUPSLB, PIK Dua (PANI) Update Nilai Akuisisi Bangun Kosambi Sukses (CBDK) Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila melihat, masuknya dana segar itu akan memperkuat keuangan PANI. Namun, aksi akuisisi atas CBDK nanti akan memengaruhi kinerja PANI jika laba bersih sang entitas anak kurang memuaskan. Rights issue itu juga bisa jadi sentimen positif ke PANI, karena investor percaya bahwa penggunaan dana akan berdampak signifikan pada kinerja keuangan. Namun di sisi lain, jika pasar meragukan realisasi dan kekhawatiran dilusi yang berlebihan, responsnya bisa negatif. Indy melihat, aksi rights isu itu bisa diserap pasar, terutama ada afiliasi yang bersedia menyerap. “Pasar juga bisa melihat prospek industri PANI dan CBDK, yaitu properti, seperti apa ke depan. Jadi, jika pasar properti lesu, tentu bisa mengganggu dari sisi akuisisi,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (8/10).Prospek dan Rekomendasi
Liza melihat, dengan tambahan 44,10% saham CBDK, PANI akan mengonsolidasikan proyek-proyek CBDK, termasuk aset komersial dan properti di kawasan PIK2 dan PIK CBD. Hal ini akan memperbesar pendapatan berulang alias recurring income dan memperluas basis pendapatan di luar penjualan lahan. Di semester II, PANI menargetkan lonjakan penjualan di kuartal IV, terutama dengan memanfaatkan musim promosi properti, potensi stimulus ekonomi pemerintah, dan penurunan suku bunga BI. Namun, pekerjaan rumah PANI masih besar, lantaran pendapatan prapenjualan alias marketing sales semester I mencapai sekitar Rp1,2 triliun, atau sekitar 22% dari target tahun 2025 yang sebesar Rp5,3 triliun. Prospek juga ditopang oleh rencana akuisisi 44,1% saham CBDK, yang akan memperluas basis proyek dan recurring income. Meski begitu, tantangan terbesar tetap ada di percepatan prapenjualan dan penyelesaian proyek agar pengakuan pendapatan meningkat sebelum akhir tahun. “Dengan target agresif dan pasar yang selektif, realisasi marketing sales penuh masih membutuhkan akselerasi signifikan di sisa 2025,” tuturnya. Baca Juga: Pengendali Lepas 178,23 juta saham Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), Apa Alasannya? Liza melihat, investor tengah menilai positif arah strateginya, tapi mereka juga menunggu kejelasan harga tebus dan jadwal eksekusi. “Secara fundamental, rights issue ini transformatif karena mempercepat integrasi proyek PIK2 dan CBDK, namun keberhasilannya tetap tergantung pada eksekusi dan sentimen pasar global di kuartal IV,” katanya. Indy melihat, kinerja industri properti masih bergantung pada penurunan suku bunga acuan dan dampaknya ke permintaan aset. Selain itu, perlu ada peningkatan marketing sales PANI serta proyek-proyek ke depannya. Saham PANI ke depan dilihat masih bisa naik jika akuisisi berhasil dengan permintaan yang kuat Indy pun merekomendasikan speculative buy saham PANI dengan target harga Rp 16.000 per saham.PANI Chart by TradingView