KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Pantai Kersik akan menjadi tujuan ekowisata dan edukasi mangrove baru di wilayah Kalimantan Timur. Di pantai Kersik Anda akan disajikan bagaimana keindahan wisata pantai. Pantai Kersik ini terletak di Desa Kersik berada di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Di sini layanan yang disajikan memang masih tradisional. Menurut Kepala Desa Kersik Jumadi, beberapa pengembangan telah dilakukan. Salah satunya dengan menyediakan home stay, tour guide dan membuat produk UKM yang bisa mendukung pariwisata di Desa Kersik.
Baca Juga:
Menyeduh Kopi Luwak Hasil Panen Petani Samarinda "Selama ini yang menjadi pengunjung Pantai Kersik masih turis lokal seperti dari Samarinda dan Bontang," kata Jumadi. Ini karena ada banyak permasalahan yang dihadapi di desa ini. Jumadi mengaku mereka harus berbenah terlebih dahulu sebelum menjual wilayah ini menjadi desa wisata. "Kesadaran masyarakat harus kami ubah dulu untuk lebih kreatif sehingga bisa menciptakan daya jual," terang dia. Tak hanya masalah sosial, permasalahan lingkungan juga menjadi pangkal masalah. Namun masalah lingkungan sudah berangsur mulai diperbaiki oleh masyarakat atas bantuan dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Bahkan Desa Kersik yang merupakan desa binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) mendapatkan Penghargaan Sertifikat Progam Kampung Iklim (Proklim) Utama Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa, 25 Oktober. Desa ini berada di wilayah Ring 1 operasi hulu migas PHKT, khususnya Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU). Proklim merupakan ajang penilaian berskala nasional yang diadakan oleh KLHK dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah, maupun perusahaan. Unsur penilaian adalah penguatan kapasitas terkait kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Djujuwanto, General Manager Zona 9 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina mengatakan, penghargaan sebagai Desa Proklim Utama dapat meningkatkan semangat masyarakat di Desa Kersik untuk terus konsisten mengembangkan desa. Sehingga ke depan tidak hanya bersih tapi juga menjadi desa wisata dan bisa menjadi tujuan wisata. Apalagi ada beragam kegiatan positif dari pelatihan-pelatihan yang telah diberikan oleh PHKT sehingga akan tercipta keberlanjutan. "Apresiasi ini dapat mengangkat nama baik dan reputasi positif bagi Pemerintah Kabupaten, Pemerintah desa, Perusahaan maupun masyarakat Desa Kersik," ujar Djuju. Baca Juga:
Pertamina Hulu Energi Terus Gali Potensi Sumber Migas Darat dan Lepas Pantai Desa ini telah terpilih lantaran mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Salah satunya adalah dengan pengelolaan sampah, pembinaan bank sampah dan manajemen bank sampah. Desa Kersik juga rutin melakukan penanaman mangrove dan pembangunan pegar. Dua hal ini dilakukan untuk menghindari abrasi yang telah terjadi dipinggir pantai. "Tahun ini, kami telah menanam 1.000 mangrove seluas 0,1 ha jenis avicenia," ujar Syamsul Maarif, Ketua Kelompok Sahabat Mangrove di Desa Kersik. Di tahun sebelumnya, Syamsul bercerita telah melakukan penanaman 8.000 mangrove jenis Rhizophora sp. di Pantai Biru Kersik dan 10.000 mangrove di Pantai Biru Kersik bagian utara dan selatan. Guna mencegah abrasi di pantai Biru Kersik juga dilakukan pemasangan 1.000 Geobag Pegar (pemecah gelombang ambang rendah).
Selain menjaga kualitas pantai, wilayah dalam laut juga diperbaiki dengan membuat apartemen ikan di Pantai Biru Kersik. "Kami telah pembuatan 40 unit apartemen ikan di Pantai Biru Kersik," terang Syamsul. Jumadi berharap ke depan Desa Kersik menjadi desa wisata akan terwujud. Dia bilang ke depan berencana membuat paket eduwisata bahari seperti menanam mangrove. Tak hanya itu, ia juga akan membuat pengembangan wisata pantai dan beberapa rencana yang lain. Baca Juga:
Masih Berperan dalam Transisi Energi, Produksi Migas Perlu Ditingkatkan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana