Pantangan Asam Urat, Inilah Obat Asam Urat Alami & Resep Dokter



Obat Asam Urat - Jakarta. Simak pantangan asam urat yang wajib dihindari. Kenali juga obat asam urat baik dari bahan alami ataupun yang tersedia di apotik.

Penyakit asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Oleh karena itu, penderita asam urat perlu tahu daftar obat asam urat alami dan pantangannya.

Obat asam urat alami berperan penting sebagai pengobatan alternatif. Namun, sebelum minum obat asam urat alami, Anda perlu konsultasi dengan dokter.


Bersamaan dengan minum obat asam urat alami, penderita juga perlu menjauhi pantangan asam urat. Mematuhi pantangan asam urat penting untuk mencegah kadar asam urat semakin tinggi.

Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

Kadar asam urat yang normal pada pria adalah 3,5-7 miligram per desiliter (mg/dl) dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl.

Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause.

Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari, dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.

Baca Juga: Selain Menurunkan Asam Urat Tinggi, Ini Segudang Manfaat Daun Mangga

Pantangan asam urat

Pantangan asam urat terdiri dari makanan dan minuman. Penderita asam urat wajib mengurangi atau menjauhi makanan pantangan asam urat.

Makanan dan minuman pantangan asam urat itu bisa menyebabkan kadar asam urat semakin tinggi. Oleh karena itu, penting bagi penderita asam urat mengetahui makanan dan minuman pantangan.

Baca Juga: Daftar Makanan yang Baik dan Buruk untuk Penderita Asam Urat

Diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, berikut beberapa makanan pantangan yang menyebabkan asam urat tinggi:

Kerang

Makanan pantangan asam urat yang pertama adalah kerang. Kerang dan jenis seafood lain umumnya memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Maka dari itu, sebaiknya Anda membatasi konsumsi seafood.

Anda masih bisa memilih jenis makanan lain yang mengandung minyak ikan, protein, atau nutrisi-nutrisi yang terkandung dalam kerang atau seafood.

Kalkun

Makanan pantangan asam urat yang kedua adalah kalkun. Healthcare Associates of Texas menyebutkan, kalkun termasuk salah satu makanan yang perlu Anda hindari.

Alih-alih mengonsumsi daging kalkun, sebaiknya Anda mengonsumsi daging ayam karena lebih sehat. Namun, jangan lupa untuk mengolahnya dengan cara yang sehat pula.

Sayuran

Makanan pantangan asam urat yang ketiga adalah sayuran tertentu. Umumnya, sayuran memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh. Sayangnya, beberapa jenis sayuran mengandung banyak purin sehingga dapat menambah jumlah asam urat.

Beberapa jenis sayur yang menyebabkan asam urat tinggi adalah asparagus, bayam, jamur, kembang kol, dan lain sebagainya.

Daging merah

Makanan pantangan asam urat yang keempat adalah daging merah. Beberapa jenis makanan yang tergolong dalam daging merah adalah daging sapi, daging domba, daging kambing, dan lain sebagainya.

Minuman manis

Sedangkan minuman pantangan asam urat adalah minuman manis. Healthcare Associates of Texas juga merekomendasikan Anda untuk menghindari minuman manis. Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi minuman manis dapat meningkatkan jumlah asam urat.

Ada banyak jenis minuman manis yang perlu Anda hindari, misalnya jus buah atau minuman bersoda. Minuman beralkohol seperti bir juga berpengaruh buruk pada jumlah asam urat. Jadi, sebaiknya Anda menghindari jenis minuman itu.

Obat asam urat di apotik

Dilansir dari Kompas.com, dalam Buku Asam Urat (2011), Dr. Dr. Joewoo Soeroso, Sp.PD-KR, M.Sc menyatakan tujuan pengobatan asam urat ada dua, jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangan pandeknya, dengan pemberian obat, untuk mengurangi nyeri dan menghilangkan bengkak. Sedangkan tujuan jangka panjangnya, obat untuk mengstabilkan kadar asam urat dalam darah. 

Pengobatan jangka pendek dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan antinyeri, seperti OAINS atau obat-obatan antiinflamasi non steroid. 

Untuk pengobatan asam urat jangka panjang, bisa diberikan obat-obatan yang berfungsi menghambat kerja xanthine ozidase, misalnya inhibitor xanthine oxidase (IXO) atau obat yang meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine yakni urikosurik. 

Namun, perlu dipahami juga, bahwa obat tetaplah racun yang dosisnya disesuaikan supaya bermanfaat bagi tubuh. Maka dari itu, mengonsumsi obat asam urat, jelas akan lebih baik jika berada di bawah pengawasan dokter. 

Dokter bisa menyesuaikan dosis obat asam urat dengan gout yang dialami masing-masing orang. Obat asam urat untuk mengatasi nyeri sendiri Ada beberapa jenis obat asam urat yang bisa dianjurkan oleh dokter untuk mengatasi nyeri sendi. 

Berikut beberapa obat asam urat di apotik yang dapat dipilih: 

1. Kolkisin 

Obat asam urat di apotik yang pertama adalah kolkisin. Kolkisin bertugas mencegah “peperangan” antara sel darah putih sebagai sel-sel kekebalan tubuh melawan kristal urat. 

Sebaiknya, kolkisin diberikan lebih awal pada tahapan asimptomatik gout. Jika tidak diberikan kolkisin, tubuh dapat mengalami resistensi terhadap terapi penyakit asam urat. 

Resistensi ini artinya tubuh tidak mau lagi bereaksi sehingga obat-obatan untuk terapi penyakit asam urat tidak berefek. 

Sementara, konsumsi obat lain, seperti antimaag simetidin atau antibiotic eritromisin, bisa meningkatkan risiko keracunan kolkisin. Obat tersebut pasalnya dapat menurukan pemecahan kolkisin. 

2. OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid) 

Obat asam urat di apotik yang kedua adalah OAINS. Selain sebagai antinyeri, OAINS juga mempunyai antiinflamasi. Artinya, OAINS bisa mengurangi bengkak pada gout. Contoh OAINS, yakni: Indometasin Naproksen Natrium diklofenac Celecoxib Etodolac 

Indometasin adalah OAINS yang potensial dan bekerja cepat, yakni dalam 2 jam untuk mengurangi nyeri akibat asam urat. Dosisnya adalah 150-300 mg per hari dalam dosis terbagi. Maksudnya, obat bisa diminum 2-3 kali sehari dengan total dosis 150-300 mg. 

Indometasin punya dua mekanisme kerja sekaligus, yakni mencegah “peperangan berlebihan” antara sel-sel radang dan asam urat, serta mencegah terjadinya nyeri. Inilah yang membuat indometasin lebih disukai daripada OAINS yang lain. 

3. Kortikosteroid 

Obat asam urat di apotik yang ketiga adalah kortikosteroid. Kortikosteroid sistemik bisa digunakan apabila kolkisin dan OAINS tidak menolong. Prednison dapat diberikan dan segera di “tapering off”. Artinya, dosisnya dikurangi sedikit demi sedikit dan pada akhirnya dihentikan dalam 7 hari. 

Kortikosteroid yang disuntikan ke dalam sendi (intraartikuler) cukup efektif pada asam urat akut. Namun, sebelumnya harus diperhatikan bahwa peradangan sendi bukan diakibatkan oleh bakteri. 

Hal ini dilakukan karena kortikosteroid dapat membuat infeksi bakteri semakin hebat.

Obat asam urat untuk menurunkan kadar asam urat 

Tak hanya untuk mengatasi nyeri, Dr. dr. Joewono mengungkap, ada juga obat asam urat yang berfungsi untuk mengurangi kadar asam urat.  Berikut beberapa pilihan obat tersebut: 

1. Probenesid dan salisilat 

Probenesid dan salisilat adalah obat-obatan urikosurik yang dapat meningkatkan pembuangan asam urat melalui urine. Contoh salsilat yang mudah didapatkan di pasaran adalah aspirin. 

Namun, sebelum mengonsumsi obat probenecid atau aspirin, lebih baik konsultasikan dulu kepada dokter, terlebih jika seseorang punya masalah pada lambung. Yang perlu diingat bahwa aspirin punya efek yang lebih berat dibanding OAINS lainnya. 

Baca Juga: Punya gejala sama, kenali perbedaan nyeri sendi akibat asam urat dengan autoimun

Bila ingin mendapatkan manfaat urikosurik yang lebih besar dengan dosis tinggi berarti efek samping itu menjadi lebih nyata. 

Kondisi ini dapat mengakibatkan lambung mudah berdarah karena iritasi asam lambung. Salah satu tandanya adalah muntah yang berwara kehitaman karena ada darah yang bercampur dengan asam lambung. 

2. Allopurinol 

IXO seperti allopurinol bisa juga digunakan untuk meningkatkan pembuangan asam urat melalui urine. Penderita penyakit ginjal biasanya masih boleh mengonsumsi allopurinol. Namun, dosis penggunaannya mungkin perlu disesuaikan. 

Efek samping allopurinol antara lain, dapat meliputi sakit perut, sakit kepala, diare, dan ruam-ruam. Hentikan penggunaan obat ini atau segera hubungi dokter apabil mengalami ruam atau demam. 

3. Febuxostat 

Berbeda dengan Probenesid dan Allopurinol yang memiliki efek urikosurik, Febuxostat adalah obat asam urat yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan asam urat dalam tubuh. Jenis obat asam urat ini dapat digunakan oleh pasien dengan gangguan ginjal ringan hingga sedang.  

Baca Juga: 3 Infused water yang bermanfaat sebagai obat herbal untuk asam urat

Ketika mengonsumsi febuxostat, efek samping yang bisa terjadi meliputi pusing, ruam, serta nyeri, kaku, atau bengkak pada sendi. Segera hubungi dokter apabila konsumsi obat ini menimbulkan efek samping yang serius, seperti sakit dada, pingsan, linglung, demam, serta sakit perut dan rasa mual yang parah. 

4. Pegloticase 

Obat asam urat pegloticase baru akan diberikan pada penderita apabila jenis obat-obatan lain tidak efektif dalam mengatasi penyakit asam urat. Penderita asam urat kronis termasuk golongan orang yang umumnya memerlukan pegloticase melalui suntikan intravena. 

Bagi penderita asam urat yang memiliki alergi terhadap obat pegloticase, dianjurkan untuk tidak mengosnumsi obat ini. Hal itu dikarenakan, obat asam urat pegloticase berpotensi memicu reaksi anafilaksis yang dapat mengancam nyawa.

Obat asam urat alami

Selain minum obat dokter, penderita  asam urat juga bisa minum obat asam urat alami untuk mengobati penyakit ini. Dilansir dari website Kemkes, sejumlah bahan alami telah menjadi obat asam urat alami sejak dahulu.

Perlu diingat, obat asam urat alami ini bukan untuk menggantikan obat dokter. Obat asam urat alami ini hanya sebagai alternatif untuk membantu penyembuhan penyakit tersebut.

Berikut obat asam urat alami dari bahan alami dilansir dari website Kemkes:

1. Ceri atau Jus Ceri Asam

Obat asam urat alami yang pertama adalah buah ceri. Anda bisa mengonsumsi ceri untuk mengatasi penyakit asam urat dengan cara dimakan langsung atau dihaluskan dengan air menjadi jus. Jumlah yang disarankan sekitar setengah cangkir ceri per hari.

2. Jahe

Obat asam urat alami yang kedua adalah jahe. Bila ingin mencoba obat asam urat alami ini, caranya rebus air yang sudah dicampur dengan 1 sendok makan parutan jahe segar. Lalu, rendam kain lap dalam air rebusan tersebut. Saat dingin, tempelkan kompres lap tersebut ke area yang terasa sakit setidaknya sekali sehari selama 15-30 menit.

Anda juga bisa meminum air rebusan jahe untuk mengatasi asam urat. Caranya rebus air dengan tambahan 2 sendok teh jahe selama 10 menit. Minum 3 cangkir sehari.

3. Cuka Sari Apel, Jus Lemon dan Kunyit

Obat asam urat alami yang ketiga adalah kombinasi cuka sari apel, jus lemon dan kunyit. Cuka sari apel, jus lemon, dan kunyit merupakan bahan-bahan alami yang sering direkomendasikan untuk mengatasi penyakit asam urat. Bila ketiganya digabungkan, mereka bisa menjadi minuman obat asam urat alami yang nikmat.

Cara membuatnya adalah campurkan perasan setengah lemon ke dalam air hangat, lalu tambahkan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel. Kamu bisa membuatnya sesuai selera. Minum minuman tersebut 2-3 kali sehari

4. Seledri atau Biji Seledri

Obat asam urat alami yang keempat adalah seledri. Untuk mengatasi penyakit asam urat, ekstrak dan biji sayuran tersebut sudah menjadi obat asam urat alami yang populer. Diperkirakan seledri bisa mengurangi peradangan, perbanyak makan seledri secara rutin, terutama batang seledri mentah, jus, ekstrak atau bijinya.

Itulah obat asam urat alami dan pantangannya, serta obat asam urat di apotik. Segera hubungi dokter jika sakit berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto