Pantat Sakit saat Duduk? Kenali Sindrom Piriformis dan Penanganannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami penyebab dan cara mengatasi rasa sakit di pantat saat duduk. Pantat yang terasa sakit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti proses penuaan dan tegangan otot.

Salah satu penyebab umum ketidaknyamanan ini adalah sindrom piriformis. Sindrom ini merupakan kondisi neuromuskuler yang muncul ketika saraf siatik tertekan oleh otot piriformis.

Melansir dari Ortotoc, otot piriformis ditemukan di pantat dekat bagian atas sendi panggul. Nah, otot itu membantu menurunkan gerakan tubuh dan menstabilkan sendi pinggul.


Saraf siatik melewati otot piriformis dan menuruni belakang kaki. Saat Anda duduk dalam waktu yang lama, terutama dengan postur tubuh yang buruk, tekanan pada saraf siatik tersebut bisa meningkat.

Hal ini dapat menyebabkan otot piriformis mengalami kejang dan menimbulkan rasa sakit atau kekakuan.

Baca Juga: Kaki Kesemutan Tanda Kolesterol, Ini 6 Tanda Kolesterol Tinggi dari Kondisi Kaki

Selain itu, saraf siatik juga dapat teriritasi saat melakukan aktivitas seperti berlari, naik tangga, atau melakukan gerakan yang menekan kuat pada otot piriformis.

Gejala Sindrom Piriformis

Sindrom piriformis sering kali ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan parah yang menjalar dari bagian bawah punggung hingga kaki, dan bisa mencapai paha, betis, atau kaki.

  • Kesulitan dalam duduk atau menempatkan beban pada satu tumpuan tubuh.
  • Kejang otot piriformis.
  • Nyeri pada otot piriformis saat dilakukan pemeriksaan rektal.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul saat melakukan gerakan atau rotasi pada pinggul.
Berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik Anda, dokter mungkin juga menyarankan tes radiologis atau MRI untuk menyingkirkan kondisi lain yang memiliki gejala serupa.

Baca Juga: Gejala Penyakit Raja alias Asam Urat yang Harus Diwaspadai, Muncul di Jempol & Lutut

Penyebab pantat sakit akibat Sindrom Piriformis

1. Trauma pada area tersebut

Mungkin terjadi akibat cedera atau trauma langsung pada daerah piriformis, yang dapat menyebabkan peradangan atau ketegangan otot yang kemudian menyebabkan sindrom piriformis.

2. Aktivitas berat

Anda bisa melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang membutuhkan banyak gerakan panggul dan kaki, seperti mengangkat beban berat atau melakukan pekerjaan fisik yang berat, dapat menyebabkan tegangan pada otot piriformis dan menyebabkan sindrom ini.

3. Olahraga yang terlalu berat

Aktivitas olahraga yang intens dan berlebihan, terutama yang melibatkan pengulangan gerakan yang berat pada otot piriformis seperti lari jarak jauh, dapat memicu sindrom piriformis.

4. Duduk untuk waktu yang lama

Posisi duduk yang tidak ergonomis atau duduk terlalu lama tanpa istirahat dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot piriformis, yang dapat mengakibatkan ketegangan dan peradangan.

5. Kurang olahraga dan peregangan

Kurangnya aktivitas fisik secara keseluruhan dan kurangnya peregangan otot panggul dan kaki dapat menyebabkan kekakuan otot piriformis, yang dapat memperburuk sindrom piriformis atau membuat seseorang lebih rentan terhadap kondisi tersebut.

Penanganan nyeri pantat saat duduk atau Sindrom Piriformis

Sementara, tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk mencegah sindrom piriformis, tetapi terdapat pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko.

  • Pastikan Anda tidak duduk dalam waktu lama.
  • Lakukan peregangan dan olahraga sebentar.
  • Hindari membawa dompet di saku belakang
  • Sering-seringlah beristirahat dari duduk.
  • Kurangi olahraga seperti berlari dan membawa beban berat seperti lifting.
  • Konsultasi dengan dokter saraf untuk mendapatkan pengobatan seperti akupuntur atau tusuk jarum.
Apabila Anda merasakan pantat sakit saat duduk yang berlangsung lebih lama, segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memerlukan tes tambahan untuk mengidentifikasi penyebab nyeri dan meresepkan perawatan yang sesuai. 

Itulah sederet informasi terkait penyebab pantat sakit saat duduk yang salah satunya terkait penyakit sindrom piriformis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News