Pantau HBA, Golden Eagle (SMMT) pasang target konservatif tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara milik Rajawali Group PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menargetkan produksi batubara tahun ini kurang lebih sama dengan target tahun lalu yaitu sebesar 1,8 juta ton.

Corporate Secretary Golden Eagle Energy Chrismasari Dewi Sudono mengatakan, sampai saat ini perusahaan masih memantau pergerakan harga batubara acuan pada awal tahun ini.

Sekarang ini tren harga batubara acuan (HBA) terus turun dalam enam bulan terakhir, pada Januari 2019 turun tipis menjadi US$ 92,41 per ton ketimbang HBA bulan Desember 2018 yang sebesar US$ 92,51 per ton.


“Kita masih melihat dan menganalisa pergerakan HBA awal 2019,” ujarnya pada Kontan.co.id, Senin (14/1).

Sebagai informasi, SMMT memiliki total luas konsesi 8.526 hektare (ha), dengan total sumber daya 724 juta ton, dan total cadangan 373 juta ton, yang mana anak perusahaan PT Triaryani memiliki resources 406 juta ton dan cadangan 257 juta ton.

Sementara melalui PT Internasional Prima Coal, emiten berkode saham SMMT ini memiliki cadangan 7,2 ton dengan resources 26 juta ton, serta untuk Tabalong Project, perusahaan memiliki resource 292 juta ton dan cadangan 109 juta ton.

Saat ini perusahaan juga tengah berupaya untuk menambah cadangan batubara terus menjajaki potensi dan peluang untuk melakukan akuisisi tambang baru.

Mengenai rencana bisnis pada tahun ini, ia bilang SMMT belum memiliki rencana bisnis yang begitu signifikan. Mereka masih mempertahankan target produksi untuk tahun ini. “Saat ini SMMT masih belum ada perubahan yang signifikan,” tuturnya.

Dalam catatan Kontan.co.id, SMMT menjual sekitar 60% dari total penjualan batubara ke pasar ekspor seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto