KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang deadline, emiten semakin gencar mengumumkan kinerja kuartal III 2023. Salah satunya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 52% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 9,6 triliun pada periode Januari-September 2023. Salah satu penopang perbaikan kinerja bottom line adalah pendapatan bersih yang meningkat 32% menjadi Rp 10,51 triliun dari sebelumnya Rp 7,97 triliun. Sementara itu, seluruh beban menurun. Seperti beban administrasi dan umum yang turun 59% menjadi Rp 4,61 triliun serta beban penjualan dan pemasaran turun 44% menjadi 4,82%. Total beban GOTO turun 37% menjadi Rp 19,31 triliun dari sebelumnya Rp 30,73 triliun. Pencapaian ini membuat EBITDA yang disesuaikan GOTO pada periode 9 bulan pertama tahun ini juga membaik 71% menjadi minus Rp 3,75 triliun, dari periode yang sama tahun lalu minus Rp12,88 triliun. Secara kuartalan atau tiga bulan (Juli-September 2023), induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial ini juga mencatat perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 74% menjadi minus Rp 942 miliar dari sebelumnya minus Rp4,32 triliun. Didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan. Saat ini bisnis GoTo terdiri dari layanan on-demand (mobilitas, pesan antar makanan, dan logistik) melalui Gojek, e-commerce lewat Tokopedia, financial technology melalui GoTo Financial, dan logistik melalui GoTo Logistics.
Pantau Strategi dan Hasil Kinerja Kuartal III 2023 GOTO, Begini Kata Analis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang deadline, emiten semakin gencar mengumumkan kinerja kuartal III 2023. Salah satunya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 52% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 9,6 triliun pada periode Januari-September 2023. Salah satu penopang perbaikan kinerja bottom line adalah pendapatan bersih yang meningkat 32% menjadi Rp 10,51 triliun dari sebelumnya Rp 7,97 triliun. Sementara itu, seluruh beban menurun. Seperti beban administrasi dan umum yang turun 59% menjadi Rp 4,61 triliun serta beban penjualan dan pemasaran turun 44% menjadi 4,82%. Total beban GOTO turun 37% menjadi Rp 19,31 triliun dari sebelumnya Rp 30,73 triliun. Pencapaian ini membuat EBITDA yang disesuaikan GOTO pada periode 9 bulan pertama tahun ini juga membaik 71% menjadi minus Rp 3,75 triliun, dari periode yang sama tahun lalu minus Rp12,88 triliun. Secara kuartalan atau tiga bulan (Juli-September 2023), induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial ini juga mencatat perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 74% menjadi minus Rp 942 miliar dari sebelumnya minus Rp4,32 triliun. Didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan. Saat ini bisnis GoTo terdiri dari layanan on-demand (mobilitas, pesan antar makanan, dan logistik) melalui Gojek, e-commerce lewat Tokopedia, financial technology melalui GoTo Financial, dan logistik melalui GoTo Logistics.