KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus menggenjot fungsi intermediasi di tengah pemilihan ekonomi nasional. Bank bersandi
BNGA ini berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp 194,7 triliun per September 2022. Terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pada
corporate banking yang naik 12,8% secara
year on year (YoY) dan
consumer banking tumbuh 14,7%. Pada segmen ritel, pertumbuhan terutama berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik sebesar 8,6% dan kredit kendaraan bermotor (KKB) meningkat sebesar 52,4% YoY, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.
Hal ini membuat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (
unaudited) sebesar Rp 5,0 triliun atau naik sebesar 22,5% YoY hingga kuartal III-2022. Peningkatan pendapatan tersebut seiring dengan pertumbuhan bisnis yang baik, biaya yang terkendali, dan tren kualitas
underlying asset yang lebih baik. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, CIMB Niaga akan senantiasa menjaga hasil kinerja yang positif hingga akhir tahun 2022 terutama pada pertumbuhan di segmen-segmen utama Bank yaitu pada KPR, KKB, Emerging Business Banking (EBB) atau Usaha Kecil Menengah (UKM), dan korporasi. “Dengan posisi permodalan dan likuiditas Bank yang kuat serta implementasi strategi bisnis yang secara konsisten kami jalankan, kami yakin akan dapat mencapai target finansial yang kami telah tetapkan di tahun 2022,” kata Lani dalam keterangan tertulis pada, Kamis (17/11).
Baca Juga: CIMB Niaga Optimistis Kredit UMKM Tumbuh Dobel Digit Tahun Depan Lani menjelaskan, per 30 September 2022, CIMB Niaga semakin memperkuat posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp307,0 triliun. Sedangkan,
capital adequacy ratio (CAR) dan
loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 21,0% dan 86,9%. Adapun
return on equity (ROE) sebesar 12,9% yang menunjukkan kemampuan CIMB Niaga untuk mencetak laba semakin kuat. Dari sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp221,9 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 67,7%. Hal ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan CIMB Niaga untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga. “Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam memberikan yang terbaik kepada para nasabah, belum lama ini kami meluncurkan kampanye Customer Experience bertajuk 'Anda #YangUtama'. Inisiatif ini menegaskan komitmen kami untuk para nasabah yang telah menaruh kepercayaan kepada CIMB Niaga. Selain itu, kami juga terus berupaya untuk memberikan solusi finansial yang up-to-date dan relevan, termasuk melalui Digital Super App OCTO Mobile,” tambah Lani. Adapun di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 45,2 triliun dan DPK sebesar Rp 34,6 triliun per 30 September 2022.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah, karyawan, dan stakeholders atas kepercayaan dan dukungannya terhadap CIMB Niaga selama 67 tahun ini. Kami akan terus secara konsisten menyediakan pengalaman terbaik melalui kualitas layanan, produk, teknologi, dan inovasi, sehingga kami dapat mewujudkan aspirasi menjadi bank pilihan bagi bisnis dan masyarakat Indonesia, termasuk bagi masyarakat di Kalimantan dan Indonesia Timur,” ujar Lani. Ke depan, CIMB Niaga akan berfokus pada strategi utama yang menjadi keunggulan, termasuk akselerasi pertumbuhan bisnis pada segmen-segmen yang profitabel, implementasi
sustainability dalam menjalankan proses perbankan, terus meningkatkan kualitas aset, manajemen risiko dan penjagaan permodalan yang kuat. CIMB Niaga juga terus berinvestasi pada inovasi layanan digital yang dikombinasikan dengan jaringan omni-channel. Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan
customer experience, daya saing,
resiliency dan memberikan nilai tambah bagi nasabah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari