Papandreou memenangkan voting mosi tak percaya di parlemen



ATHENA. Perdana Menteri Yunani, George Papandreou memenangi suara dalam pemungutan suara di parlemen setelah berjanji untuk mengadakan perundingan tentang pembagian kekuasaan di pemerintahan. Pemungutan suara ini melewati beberapa jam perdebatan sengit. Waktu pemungutan suara sengaja dilakukan setelah pasar saham di AS dan Eropa tutup, untuk mengurangi sentimen di bursa saham. Sebanyak 153 suara mendukung pemerintah dan 145 suara menolak.

Pemungutan suara ini memberi sinyal bahwa Yunani menyetujui kesepakatan yang komprehensif dari UE untuk membantu Yunani terhindari dari default guna menstabilkan euro. Papandreou mengatakan, persetujuan penggelontoran dana talangan yang ditawarkan Uni Eropa (UE) harus diterima. Ini akan menjadi sejarah yang tidak bertanggungjawab jika Yunani menolaknya. "Saya telah berbicara dengan presiden dan akan bertemu beliau Sabtu ini untuk mengatakan saya berjalan bersama pemerintahan koalisi ini. Saya juga setuju pada komposisi pembagian kekuasan, orang-orang yang ditunjuk dan suara sebagian besar parlemen," katanya.Sebelumnya, ia dikritik dan menimbulkam mosi tak percaya terhadap dirinya setelah mengusulkan menggelar referendum atas bailout Eropa. Namun, Jumat (4/11), Yunani menyatakan bahwa referendum tidak akan dijalankan.

Menteri Keuangan Yunani, Evangelos Venizelos mengatakan, pemerintahan interim yang dibentuk ini akan menjalankan pemerintahan hingga akhir Februari 2012. Dan pemerintahan yang baru akan berjalan setelah ada Pemilihan Umum pada awal Maret 2012.Parlemen Yunani mesti mencari solusi dari perpecahan politik yang telah terjadi guna mengamankan kesepakatan paket bantuan UE. "Saya meminta pemungutan suara ini untuk mengamankan negara ini," ujarnya.Sementara itu, ribuan rakyat Yunani berkumpul di Syntagma Square untuk mengawal pemungutan suara ini. Keamanan pun diperketat disekitar gedung parlemen selama pemungutan suara berlangsung.


Editor: Rizki Caturini