KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform invoicing dan pembayaran digital, Paper.id, kembali berinovasi dengan meluncurkan produk PaperXB. Adapun produk itu memungkinkan pelaku usaha melakukan pembayaran lintas negara dengan kartu kredit. CEO Paper.id Yosia Sugialam mengatakan fitur yang terdapat dalam PaperXB berpotensi membuka akses transaksi bisnis ke lebih dari 200 negara, serta memungkinkan bisnis lokal untuk terhubung dengan pasar internasional tanpa hambatan pembayaran yang selama ini menjadi kendala utama. Pada fase awal, Yosia mengungkapkan PaperXB akan memprioritaskan lima negara utama sebagai tujuan transaksi. "Adapun 5 negara itu memiliki hubungan dagang yang kuat dengan Indonesia, yaitu Malaysia, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, dan Tiongkok," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (20/3).
Baca Juga: Paper.id: Rata-rata Transaksi Kartu Kredit Papercard Rp 100-200 Juta per Kartu Yosia mengatakan selama ini, pembayaran lintas negara sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti biaya remitansi yang tinggi, keterlambatan transaksi, dan keterbatasan metode pembayaran. Dia bilang PaperXB hadir untuk menjawab tantangan itu dengan menghadirkan pembayaran berbasis kartu kredit, yang menawarkan proses lebih cepat, biaya lebih efisien, dan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi pelaku usaha. Yosia mengatakan peluncuran produk PaperXB tak terlepas dari tingginya transaksi lintas negara di Indonesia. Dia menerangkan menurut data Bank Indonesia, transaksi lintas negara di Indonesia mengalami pertumbuhan lebih dari 30% dalam lima tahun terakhir, didorong oleh pesatnya ekspansi bisnis digital dan perdagangan global. Meskipun demikian, Yosia mengatakan banyak UMKM yang masih kesulitan mengakses layanan keuangan global, menghadapi keterbatasan metode pembayaran, serta biaya yang tidak kompetitif. Baca Juga: Terus Berinovasi, Paper.id Luncurkan Kartu Kredit Korporat Virtual "PaperXB adalah langkah maju bagi bisnis Indonesia untuk berkompetisi di panggung internasional. Dengan kemudahan pembayaran lintas negara berbasis kartu kredit, kami ingin mengatasi tantangan finansial yang selama ini menghambat pertumbuhan bisnis lokal,” kata Yosia.