JAKARTA. Asisten I Gubernur Papua, Doren Wakerkwa mengungkapkan pentingnya bantuan modal bagi para pelaku usaha di Provinsi Papua. Menurutnya melalui bantuan modal, Papua tidak hanya akan dikenal sebagai penyumbang bagi pendapatan nasional dari sisi kekayaan alam, tetapi juga melalui produk bahan baku dan bahan jadi yang dikembangkan dunia usaha. “Jadi, Papua tidak hanya berkontribusi karena kekayaan alamnya yang sangat besar, tetapi juga melalui pengusaha-pengusaha lokal yang bisa berbicara banyak secara nasional,” kata Wakerkwa, Kamis (16/4). Senada dengan itu, Ketua Komite Tetap Permodalan Ventura dan Pembiayaan Alternatif KADIN Indonesia, Safari Aziz menjelaskan, program pemberdayaan usahawan potensial telah dilakukan KADIN di sejumlah provinsi lain. Papua menjadi target penting KADIN karena memiliki posisi geografis yang strategis dalam perkembangan ekonomi global. Setelah poros Atlantik (AS-Eropa) meredup, poros baru Asia Timur-Asia Selatan-Timur Tengah dan Poros Pasifik (Asia-Amerika Selatan) tengah menggeliat. “Papua bisa menjadi koridor penting Poros Pasifik karena merupakan pintu Indonesia ke wilayah Pasifik. Karena itulah potensi bisnis di Papua layak mendapatkan perhatian dan bantuan modal guna mendukung peningkatan target ekspor nasional hingga 300% pada tahun 2019,” terang Safari. Selain dihadiri oleh para pelaku UKM Papua dan jajaran Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, PT Palapa Nusantara Berdikari, PT Bank Mandiri, Asosiasi Ekspor Indonesia (ASEI), dan KADIN Papua. Selain itu, seminar ini juga menghadirkan pembicara I Made Budi M yang membagikan kisah sukses sebagai pelaku bisnis lokal. Made adalah pebisnis Papua di bidang agrobisnis yang telah sukses mengembangkan usaha di bidang buah merah, sagu, kopi, dan coklat.
Papua membutuhkan bantuan modal
JAKARTA. Asisten I Gubernur Papua, Doren Wakerkwa mengungkapkan pentingnya bantuan modal bagi para pelaku usaha di Provinsi Papua. Menurutnya melalui bantuan modal, Papua tidak hanya akan dikenal sebagai penyumbang bagi pendapatan nasional dari sisi kekayaan alam, tetapi juga melalui produk bahan baku dan bahan jadi yang dikembangkan dunia usaha. “Jadi, Papua tidak hanya berkontribusi karena kekayaan alamnya yang sangat besar, tetapi juga melalui pengusaha-pengusaha lokal yang bisa berbicara banyak secara nasional,” kata Wakerkwa, Kamis (16/4). Senada dengan itu, Ketua Komite Tetap Permodalan Ventura dan Pembiayaan Alternatif KADIN Indonesia, Safari Aziz menjelaskan, program pemberdayaan usahawan potensial telah dilakukan KADIN di sejumlah provinsi lain. Papua menjadi target penting KADIN karena memiliki posisi geografis yang strategis dalam perkembangan ekonomi global. Setelah poros Atlantik (AS-Eropa) meredup, poros baru Asia Timur-Asia Selatan-Timur Tengah dan Poros Pasifik (Asia-Amerika Selatan) tengah menggeliat. “Papua bisa menjadi koridor penting Poros Pasifik karena merupakan pintu Indonesia ke wilayah Pasifik. Karena itulah potensi bisnis di Papua layak mendapatkan perhatian dan bantuan modal guna mendukung peningkatan target ekspor nasional hingga 300% pada tahun 2019,” terang Safari. Selain dihadiri oleh para pelaku UKM Papua dan jajaran Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Seminar ini juga dihadiri oleh perwakilan Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, PT Palapa Nusantara Berdikari, PT Bank Mandiri, Asosiasi Ekspor Indonesia (ASEI), dan KADIN Papua. Selain itu, seminar ini juga menghadirkan pembicara I Made Budi M yang membagikan kisah sukses sebagai pelaku bisnis lokal. Made adalah pebisnis Papua di bidang agrobisnis yang telah sukses mengembangkan usaha di bidang buah merah, sagu, kopi, dan coklat.