JAKARTA. Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata, Semarang, Algooth Putranto, berharap kehadiran Presiden Joko Widodo dalam perayaan Natal di Papua berimbas positif terhadap kondisi keamanan dan kesejahteraan di wilayah tersebut. "Kehadiran Presiden Jokowi pada perayaan Natal di Papua semoga benar-benar ada manfaatnya. Tidak sekadar pertunjukan SBY saat baru jadi Presiden juga hadir pada Natal di Papua dan bertubi-tubi memberi kado," ujarnya. Kado SBY bagi Papua tersebut antara lain pada 2006 meneken Traktat Lombok yang membuat Australia bungkam soal Papua dan setahun sesudahnya ada PP No. 77 Tahun 2007 yang melarang penggunaan atribut daerah yang dinilai sarat pesan separatisme.
Papua menunggu kado Natal dari Jokowi
JAKARTA. Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata, Semarang, Algooth Putranto, berharap kehadiran Presiden Joko Widodo dalam perayaan Natal di Papua berimbas positif terhadap kondisi keamanan dan kesejahteraan di wilayah tersebut. "Kehadiran Presiden Jokowi pada perayaan Natal di Papua semoga benar-benar ada manfaatnya. Tidak sekadar pertunjukan SBY saat baru jadi Presiden juga hadir pada Natal di Papua dan bertubi-tubi memberi kado," ujarnya. Kado SBY bagi Papua tersebut antara lain pada 2006 meneken Traktat Lombok yang membuat Australia bungkam soal Papua dan setahun sesudahnya ada PP No. 77 Tahun 2007 yang melarang penggunaan atribut daerah yang dinilai sarat pesan separatisme.