Para jenderal apresiasi keputusan Megawati



JAKARTA. 13 Purnawirawan TNI yang diwakili oleh Jenderal TNI. (PURN) Luhut B. Pandjaitan mengadakan press conference menyambut pecapresan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (14/3) di Lantai 17 Wisma Bakrie 2, Kuningan.

Melalui press conference tersebut para jenderal mengungkapkan apresiasinya terhadap keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memandatkan kepada Joko Widodo untuk menjadi calon presiden dari PDIP. Luhut dan para Purnawirawan menilai tinggi kearifan dan kenegarawanan Megawati dalam menjawab kerinduan rakyat akan pemimpin yang mau mendahulukan kepentingan bangsa.

Luhut menambahkan, sebagai wakil ketua Dewan Pertimbangan di Partai Golkar, secara pribadi dirinya melihat dengan kehadiran Jokowi sebagai capres bersama temannya yang lain, yakni Aburizal Bakrie ia berpesan agar keduanya menjadi calon yang capable dalam Pemilu 2014 ini.


Luhut dan purnawirawan lain menolak untuk menjawab apakah apresiasi ini mengindikasikan adanya dukungan dari purnawirawan kepada Jokowi agar bersanding dengan Aburizal Bakrie. Luhut pun menolak untuk menjawab pada siapa dia memilih, baginya hal itu adalah hak konstituennya dan tidak bisa diberitahukan kepada siapa pun.

Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibid Samad Rianto, turut hadir sebagai bagian dari purnawirawan yang ikut mengapresiasi keputusan Megawati Soekarnoputri. Ketika ditanya KONTAN apakah para purnawirawan turut terlibat dalam memberikan saran kepada Ketua Umum PDIP untuk memilih Jokowi sebagai capres, Bibid menyangkal.

"Oh tidak. Kami hanya mendengar dari media, dan kami secara spontan memberikan apresiasi," kilahnya. Menurut Bibid, yang mendorong para purnawirawan mengapresiasi keputusan Megawati adalah ketika Megawati masih berkesempatan untuk mencalonkan dirinya kembali, justru dia tidak mengambil kesempatan itu dan memberikannya kepada Jokowi.

"Ini keputusan politik yang berat, di saat dia sendiri bisa mengambil kesempatan menjadi Presiden dia tidak mengambilnya. Artinya, keputusan ini pasti adalah dari hasil analisis timnya, dan berbagai masukkan, karena ingin partai menang," tambah Bibid.

Hal ini didukung pula oleh pernyataan Jenderal TNI Fachrul Razi kepada KONTAN, bahwa sebelumnya para purnawirawan tidak pernah mempengaruhi keputusan Megawati untuk memandatkan kepada Jokowi.

"Pak Jokowi itu sekarang people darling, sudah tidak relevan menghubungkannya dengan kapabilitas. Rakyat merindukan dia (Jokowi) menjadi pemimpin, dan Ibu Mega melihat peluang ini," tutur mantan wakil Panglima TNI era Gus Dur. Fachrul Razi pun menambahkan keputusan ini semata bukan hanya untuk menyelamatkan elektabilitas PDIP, tetapi untuk masa depan bangsa selanjutnya.

Sebenarnya ada 22 anggota purnawirawan TNI yang mengapresiasi Megawati Soekarnoputri. Sayangnya tidak semuanya hadir dalam press conference ini. Menurut Mayjen TNI Purn. Samsudin kepada KONTAN, 22 orang anggota purnawirawan ini memang sudah berulang kali mengadakan diskusi di tempat ini membahas perkembangan politik di Indonesia. Sayangnya pada kesempatan kali ini hanya 13 jenderal yang hadir. "Karena yang lain sedang berada di luar kota," ujar mantan Komandan Pusat Senjata Infanteri era Soeharto itu kepada KONTAN

Adapun 10 jenderal lainnya yang berkesempatan hadir antara lain Letjen TNI Sintong Pandjaitan, Letjen TNI Yunus Yosfiah, Letjen TNI Sumardi, Letjen TNI Abdul Muis, Mayjen TNI Zainal Abidin, Mayjen TNI Heriyono, Mayjen TNI Heriyadi, Brigjen TNI Paulus Prananto, dan Brigjen TNI Eddy Kustiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.