NEW YORK. Dulu, para pekerja China di Wall Street disebut-sebut pekerja kerah emas (gold-collar workers). Tapi kini, kondisinya malah berbalik. Saat ini, mereka lebih dikenal sebagai kura-kura laut (sea turtles) yang belakangan memutuskan untuk berenang kembali ke negaranya untuk melarikan diri dari amukan badai finansial. Hal ini terlihat dari padatnya pameran kerja (job fair) yang digelar di beberapa kota utama AS. Sabtu (20/12) lalu, setidaknya terdapat kurang lebih 1.000 turtle yang memadati ballroom di sebuah hotel New York. Mereka memang tengah menghadiri job fair yang menawarkan kesempatan bekerja di Shanghai. Salah satu diantara mereka adalah Dong Shaw, yang sudah delapan tahun ini bekerja di Wall Street. “Krisis di AS sangat akut. Kami harus mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan,” kata Shaw.
Para Kura-Kura China di Wall Street Pilih Balik Kampung
NEW YORK. Dulu, para pekerja China di Wall Street disebut-sebut pekerja kerah emas (gold-collar workers). Tapi kini, kondisinya malah berbalik. Saat ini, mereka lebih dikenal sebagai kura-kura laut (sea turtles) yang belakangan memutuskan untuk berenang kembali ke negaranya untuk melarikan diri dari amukan badai finansial. Hal ini terlihat dari padatnya pameran kerja (job fair) yang digelar di beberapa kota utama AS. Sabtu (20/12) lalu, setidaknya terdapat kurang lebih 1.000 turtle yang memadati ballroom di sebuah hotel New York. Mereka memang tengah menghadiri job fair yang menawarkan kesempatan bekerja di Shanghai. Salah satu diantara mereka adalah Dong Shaw, yang sudah delapan tahun ini bekerja di Wall Street. “Krisis di AS sangat akut. Kami harus mencari pekerjaan lain yang lebih menjanjikan,” kata Shaw.