Para menteri pasang badan umumkan kenaikan BBM



JAKARTA. Usai menunggu lama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir mengeluarkan instruksi untuk mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada publik. Namun, pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi itu tidak dilakukan oleh presiden atau wakil presiden, melainkan oleh para menterinya.  

Rencananya, malam ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akan pasang badan untuk mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut bersama menteri lainnya.

"Menjelang tengah malam diumumkan kenaikan harga BBM. Tempatnya sedang kami atur. Yang mengumumkan bukan presiden tapi menteri. Bisa menteri perekonomian, bisa menteri perekonomian didampingi saya. Bisa juga saya didampingi menteri lain. Mungkin saya yang akan mengumumkan," tegas Jero kepada wartawan di Kantor Presiden, Jumat (21/6).


Jero bilang, ia sengaja meminta agar pengumuman kenaikan harga BBM dilakukan bersama-sama para menteri lainnya, karena merupakan tanggungjawab bersama. Jero menegaskan, yang menaikkan harga BBM bukan Menteri ESDM, tetapi pemerintah dengan restu dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Jero mengaku, tak mau mengumumkan kenaikan BBM sendiri dengan alasan khawatir muncul kesan kenaikan BBM dilakukan oleh Menteri ESDM. Itulah sebabnya, Jero meminta para menteri yang lain turut bertanggungjawab.

"Kemarin sudah ada Keppres (Keputusan Presiden), bahwa urusan harga BBM diserahkan kepada Menteri ESDM," tambah Jero.

Jika kenaikan harga BBM diumumkan malam ini, maka mulai hari Sabtu (22/6) pukul 00.00 WIB atau tengah malam, akan berlaku perubahan BBM bersubsidi. Untuk jenis premium akan naik dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter.

Sedangkan solar dari Rp 4.500 per liter menjadi  Rp 5.500 per liter. Muncul kekhawatiran, kenaikan harga BBM bisa menambah jumlah rakyat miskin di Indonesia, karena harga kebutuhan pokok ikut.

Menepis hal itu, pemerintah mengklaim akan melakukan beragam usaha untuk menstabilkan harga pangan pokok dengan menambah stok di pasaran. Selain itu, pemerintah mengklaim telah mengeluarkan ancaman bagi pengusaha nakal yang mengambil untung saat kenaikan harga BBM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri