Para Pemimpin Uni Eropa Dukung Perluasan Sanksi Finansial ke Rusia



KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para pemimpin Uni Eropa mendukung adanya paket sanksi lebih luas yang akan membatasi akses Rusia ke sektor keuangan Eropa dan membatasi teknologi utama.

Mengutip Bloomberg (25/2), para pemimpin Eropa dalam kesimpulan bersama dari pertemuan puncak darurat di Brussels mengungkapkan sanksi itu akan memberikan konsekuensi besar dan berat pada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Para pemimpin menyetujui garis besar sanksi, dengan rincian akhir akan diselesaikan dan secara resmi diadopsi dalam pertemuan yang dijadwalkan pada hari Jumat (25/2)

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam konferensi pers Jumat (25/2) pagi bahwa sanksi akan menargetkan 70% dari sektor perbankan Rusia. Sanksi keuangan yang termasuk dalam paket ditujukan untuk membatasi akses Rusia ke pasar internasional.


Sanksi tersebut juga memperluas sanksi terhadap individu, serta kriteria untuk menargetkan oligarki Rusia yang kaya, dan memperketat aturan visa untuk diplomat, membuat pembekuan aset dan larangan perjalanan menjadi lebih efektif, kata orang yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: Serang Ukraina, Jepang Perluas Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia

Sementara itu, dua bank Rusia Alfa Bank dan Bank Otkritie akan ditambahkan ke daftar lembaga keuangan yang dilarang meminjam atau membeli surat berharga. Selain itu, akan ada larangan pencatatan saham baru perusahaan milik negara Rusia di bursa Uni Eropa dan daftar hitam beberapa perusahaan milik negara di industri pembuatan kapal dan perkapalan.

UE juga akan bergerak untuk menghentikan arus masuk keuangan dari Rusia ke Uni Eropa dengan memberlakukan batasan pada deposito bank dan melarang orang Rusia berinvestasi di sekuritas UE.

"Sanksi ini akan meningkatkan biaya pinjaman Rusia, meningkatkan inflasi dan secara bertahap mengikis basis industri Rusia. Ini akan berdampak maksimal pada ekonomi Rusia dan elit politik.” kata von der Leyen.

Dalam salah satu elemen terkuat dari paket tersebut, UE telah bekerja sama dengan AS untuk memperkenalkan kontrol ekspor pada barang-barang penggunaan ganda dan berteknologi tinggi, dengan fokus khusus pada elektronik, komputer, telekomunikasi dan keamanan informasi, sensor dan laser. dan aplikasi kelautan.

Baca Juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Ukraina Tewas Setelah Diserang Pasukan Rusia

Proposal tersebut juga mencakup larangan ekspor pesawat, suku cadang pesawat dan peralatan terkait, serta larangan penjualan peralatan dan teknologi yang diperlukan untuk memperbarui kilang minyak Rusia ke standar lingkungan modern.

Topik lain yang dibahas para pemimpin Uni Eropa Kamis malam adalah putaran sanksi lebih lanjut yang akan mencakup Belarus karena perannya dalam serangan Rusia ke Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Jumat pagi bahwa Belarusia terlibat dalam serangan Rusia di Ukraina dan akan segera menghadapi hukuman.

Editor: Anna Suci Perwitasari