JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan, tidak ada revisi megaproyek 35.000 Megawatt. Dengan kepastian itu, independent power producer (IPP) kini mulai bergairah kembali membenamkan investasinya di proyek kelistrikan itu. Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli berniat merevisi program kelistrikan menjadi 16.000 MW. Namun, Menteri ESDM Sudirman Said membantah ada revisi. Bahkan, akhir pekan lalu, Sudirman mengumpulkan para investor agar tetap berinvestasi dalam program 35.000 MW. Direktur Operasional IPP PT Sumberdaya Sewatama Suryantoro Prakoso mengatakan, pihak swasta memang memerlukan kejelasan dalam hal target pembangkit listrik yang hendak dibangun. Hal ini untuk pertimbangan melanjutkan atau tidak investasi dalam proyek tersebut. "Yang menjadi concern kami itu kepastiannya saja, karena listrik, kan, investasi jangka panjang. Kalau memang sudah dipastikan, ya, kami dukung," ujar Suryantoro kepada KONTAN, Minggu (13/9).
Para pengembang listrik antusias ikut tender
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan, tidak ada revisi megaproyek 35.000 Megawatt. Dengan kepastian itu, independent power producer (IPP) kini mulai bergairah kembali membenamkan investasinya di proyek kelistrikan itu. Seperti diketahui, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli berniat merevisi program kelistrikan menjadi 16.000 MW. Namun, Menteri ESDM Sudirman Said membantah ada revisi. Bahkan, akhir pekan lalu, Sudirman mengumpulkan para investor agar tetap berinvestasi dalam program 35.000 MW. Direktur Operasional IPP PT Sumberdaya Sewatama Suryantoro Prakoso mengatakan, pihak swasta memang memerlukan kejelasan dalam hal target pembangkit listrik yang hendak dibangun. Hal ini untuk pertimbangan melanjutkan atau tidak investasi dalam proyek tersebut. "Yang menjadi concern kami itu kepastiannya saja, karena listrik, kan, investasi jangka panjang. Kalau memang sudah dipastikan, ya, kami dukung," ujar Suryantoro kepada KONTAN, Minggu (13/9).