LONDON. Tingkat pengangguran di kawasan Eropa menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Data Badan Statistik Eropa di Luxembourg yang dirilis hari ini (1/10) menunjukkan, tingkat pengangguran di 17 negara Eropa berada di level 11,4% pada Agustus. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak data pengangguran dirilis pada 1995 silam. Selain itu, angka tersebut juga sesuai dengan prediksi 30 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Lonjakan angka pengangguran di Benua Biru disebabkan krisis utang yang berkepanjangan sehingga menekan perekonomian 17 negara menuju resesi. Hal itu yang lantas mendorong perusahaan-perusahaan di Eropa memangkas jumlah karyawan. Misalnya saja Deutsche Bank AG, PSA Peugeot Citroen, dan Air France-KLM Group. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan perusahaan Eropa menunda untuk melakukan keputusan investasinya. Beberapa di antaranya yakni kebijakan penghematan yang dilakukan di seluruh Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global."Pertumbuhan ekonomi Eropa sangat tak memadai untuk menambah lapangan kerja yang cukup bagi penduduk Eropa. Saya rasa, angka pengangguran belum mencapai level tertingginya. Tren yang cukup mencemaskan adalah kenaikan angka pengangguran di sejumlah negara utama seperti Jerman," urai Thomas Costerg, ekonom Standard Chartered Bank di London. Sementara itu, tingkat pengangguran Jerman pada Agustus tetap di level 5,5%.
Parah, tingkat pengangguran Eropa tembus rekor
LONDON. Tingkat pengangguran di kawasan Eropa menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Data Badan Statistik Eropa di Luxembourg yang dirilis hari ini (1/10) menunjukkan, tingkat pengangguran di 17 negara Eropa berada di level 11,4% pada Agustus. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak data pengangguran dirilis pada 1995 silam. Selain itu, angka tersebut juga sesuai dengan prediksi 30 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Lonjakan angka pengangguran di Benua Biru disebabkan krisis utang yang berkepanjangan sehingga menekan perekonomian 17 negara menuju resesi. Hal itu yang lantas mendorong perusahaan-perusahaan di Eropa memangkas jumlah karyawan. Misalnya saja Deutsche Bank AG, PSA Peugeot Citroen, dan Air France-KLM Group. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan perusahaan Eropa menunda untuk melakukan keputusan investasinya. Beberapa di antaranya yakni kebijakan penghematan yang dilakukan di seluruh Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global."Pertumbuhan ekonomi Eropa sangat tak memadai untuk menambah lapangan kerja yang cukup bagi penduduk Eropa. Saya rasa, angka pengangguran belum mencapai level tertingginya. Tren yang cukup mencemaskan adalah kenaikan angka pengangguran di sejumlah negara utama seperti Jerman," urai Thomas Costerg, ekonom Standard Chartered Bank di London. Sementara itu, tingkat pengangguran Jerman pada Agustus tetap di level 5,5%.