KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi masih akan mendapatkan tekanan dari eksternal. Apalagi, belum ada bantalan positif yang mampu menahan tekanan indeks dalam negeri. Hal ini membuat investor harus lebih selektif dalam menentukan pilihan investasi. Senior analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, pergerakah harga komoditas, serta kebijakan eksternal lain akan mempengaruhi pasar finansial. "Dalam waktu ke depan akan banyak tekanan rupiah, terkait kebijakan eksternal," kata William kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7). Namun, dia menilai ada satu sektor yang memiliki prospek kuat hingga akhir Juli, yakni sektor batubara. Menurut William, ketika rupiah sempat menyentuh Rp 14.500 per dolar AS, sektor batubara jadi yang paling diuntungkan.
Paramitra Alfa Sekuritas: Sektor batubara masih cerah di tengah pelemahan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi masih akan mendapatkan tekanan dari eksternal. Apalagi, belum ada bantalan positif yang mampu menahan tekanan indeks dalam negeri. Hal ini membuat investor harus lebih selektif dalam menentukan pilihan investasi. Senior analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, pergerakah harga komoditas, serta kebijakan eksternal lain akan mempengaruhi pasar finansial. "Dalam waktu ke depan akan banyak tekanan rupiah, terkait kebijakan eksternal," kata William kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7). Namun, dia menilai ada satu sektor yang memiliki prospek kuat hingga akhir Juli, yakni sektor batubara. Menurut William, ketika rupiah sempat menyentuh Rp 14.500 per dolar AS, sektor batubara jadi yang paling diuntungkan.