JAKARTA. PT Paramount Land (Paramount) tahun ini mulai ekspansi ke luar dari wilayah Serpong Tangerang. Mereka akan menjajal peruntungan bisnis di luar Jawa. Sekretaris Perusahaan Paramount Land Esther Yuanita menjelaskan, Paramount tahun ini berencana memulai ekspansi properti di luar Gading Serpong yakni di Kota Pekanbaru, Riau dan Bali. Sebelumnya, dalam dua tahun terakhir, pengembang ini lebih banyak menggarap kawasan Serpong. "Tahun lalu kami masih fokus menggarap residensial di Gading Serpong, tahun ini kami berencana keluar Gading Serpong dengan melakukan pengembangan di Pekanbaru dan Bali," kata Esther kepada KONTAN, pekan lalu (5/2).
Untuk merealisasikan rencana ini, Paramunt Land akan menggarap lahan seluas tiga hektare (ha) di Pekanbaru. Perusahaan ini berencana membangun kawasan properti terpadu atau mixed use. Proyek ini akan terdiri dari satu kompleks apartemen, pusat belanja, dan hotel. Sementara itu untuk di Jimbaran, Bali, Paramount akan menggunakan lahan seluas 3,5 hektare. Di lokasi ini Paramount akan mengembangkan hotel, apartemen, dan villa. Paramount bakal memasarkan proyek apartemen di kedua proyek tersebut segera. Selain kedua proyek tersebut, perusahaan ini juga akan memulai pembangunan proyek realestat di Semarang, Jawa Tengah. Paramount memiliki lahan seluas sembilan hektare di ibukota Jawa Tengah. Pembangunan realestat di lokasi tersebut akan dikembangkan secara bertahap. Tahun ini, Paramount berencana memulai pembangunan tahap pertama. Hanya saja, manajemen Paramount belum merinci apa proyeknya Gading Serpong Sementara itu, proyek di Garding Serpong masih akan fokus kepada proyek residensial. Soalnya, potensi pasar perumahan di wilayah ini masih cukup besar. Apalagi, Paramount masih memiliki cadangan lahan atau landbank di Gading Serpong sekitar 300 hektare. Nantinya di landbank tersebut bakal dikembangkan perumahan.
Untuk membangun seluruh proyek ini, Paramount telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun. Belanja modal tersebut sebagian besar akan berasal dari kas internal. Sedangkan sisanya, jika dibutuhkan, berasal dari pinjaman bank. Dengan rencana proyek tersebut, Esther menyebut target manajemen Paramount Land pada tahun ini bisa mencetak porsi marketing sales atau pendapatan penjualan dari proyek di Gading Serpong sebesar 60% sampai 70%. Sementara sisanya, 30% berasal dari proyek luar Gading Serpong, terutama proyek di Pekanbaru dan Bali. Sebagai gambaran, manajemen Paramount Land menargetkan marketing sales sebesar Rp 3 triliun pada tahun ini. Target tersebut tidak jauh berbeda dari target marketing sales tahun lalu. Manajemen perusahaan ini tak terlalu ekspansif menetapkan target marketing sales agar cadangan lahan tidak cepat habis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan