Paranoid referendum, Merkel sedikit melunak



BERLIN. Memiliki pengaruh yang kuat di zona euro, keputusan petinggi Jerman sangat dinanti oleh anggota Uni Eropa lainnya. Terlebih soal penyelesaian krisis sistemik yang melanda beberapa negara Eropa seperti Yunani.

Kanselir Jerman, Angela Merkel yang selama ini dikenal alot memberikan keputusan, akhir-akhir ini sedikit melunak.

Selasa (27/3), ia memutuskan bahwa dana penyelesaian krisis yang mengalir melalui Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) akan mulai bekerja Juli mendatang bersamaan dengan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Merkel melihat, duit ESM 500 miliar euro dan EFSF 200 miliar euro akan sangat efektif jika digunakan bersamaan selama beberapa tahun mendatang.


"EFSF akan kedaluwarsa pertengahan tahun depan sesuai rencana. Kita harus berurusan dengan krisis dalam waktu yang lama, ESM harus memiliki 500 miliar dalam kas secara permanen," jelas Merkel.

Perubahan sikap kepala pemerintahan Jerman diduga akibat tekanan dari beberapa lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF) dan anggota Uni Eropa lainnya.

Merkel paranoid referendum

Banyak pihak yang menduga, Merkel sangat paranoid jika ada anggota Uni Eropa mengajukan referendum agar terpisah dari kesatuan mata uang tunggal euro layaknya yang pernah dilakukan Yunani.

Ia berujar, suatu kesalahan politik yang sangat besar jika mengizinkan Yunani meninggalkan euro. Oleh sebab itu, Jerman bakal melakukan segala upaya agar zona euro tetap bersatu.

Dia juga berusaha meredakan kekhawatiran kebangkrutan dari negara-negara Eropa dan mengatakan pelajaran yang penting telah didapat.

Ketika ditanya tentang masa depan Yunani, Merkel menjawab bahwa Athena telah berulang kali mengatakan masih ingin bersama dengan zona euro.

"Kami mengambil keputusan untuk berada dalam satu mata uang. Ini tidak hanya sekedar keputusan moneter, ini adalah tindakan politik. Bencana besar jika Uni Eropa mengatakan pada Yunani : Kami tak mau ada kamu lagi," beber Merkel.

Dia yakin zona euro akan menjadi lemah dengan keluarnya Yunani. Menanggapi kekhawatiran soal kebangkrutan Eropa yang lebih luas, Merkel mengaku bahwa sejumlah negara memang menerima bantuan yang diputuskan meski mereka sejatinya tak senang. Sebab, mereka harus mengikuti peraturan yang ditetapkan Troika yaitu IMF, European Central Bank (ECB) dan Komisi Eropa.

Belakangan ini Yunani mendapatkan persetujuan untuk mendapatkan dana talangan sebesar 130 miliar euro, untuk membantu mengatasi ekonomi dan utangnya sampai 2014.

Jerman membayar lebih banyak dibandingkan negara lain dalam paket tersebut yang akhirnya memicu kemarahan penduduk dan para politis.

Meskipun beberapa kebijakan ditempuh, sejumlah analis mengkhawatirkan bahwa Yunani kemungkinan membutuhkan bantuan lebih lanjut.

Editor: