Paris Air Show 2019 pamerkan pesawat listrik hingga taksi terbang



KONTAN.CO.ID - PARIS. Pameran Paris Air Show 2019 menampilkan berbagai model pesawat terbang masa depan. Kegiatan kedirgantaraan bergengsi tahunan ini memamerkan pesawat listrik, jet supersonik, hingga taksi terbang.

Mengutip Fortune pada Minggu (23/6), industri penerbangan atau Aviasi saat ini telah menyumbang sekitar 2,5% dari emisi karbon global. Padahal industri ini telah berjanji untuk mengurangi separuh jejak emisi sejak 2005 pada tahun 2050 melalui program penyeimbangan.

Hal inilah yang menjadi latar belakang berbagai perusahaan memamerkan berbagai penemuan ramah lingkungan seperti mesin hybrid, kendaraan mobilitas perkotaan, dan sistem penerbangan otonom.


“Paris Air Show adalah pameran yang pada dasarnya berorientasi pada masa depan, yang membantu membentuknya. Inilah sebabnya mengapa inovasi adalah salah satu tema utama edisi 53 ini, ”kata panitia Paris Air Show.

UBS memperkirakan penjualan mesin hybrid akan bernilai US$ 178 miliar pada tahun 2040. Sedangkan pasar lepas landas dan pendaratan vertikal listrik akan menjadi bisnis senilai US$ 285 miliar pada tahun 2030.

Oleh sebab itu, Airbus, Boeing, Bell, dan Embraer bergabung dengan perusahaan teknologi seperti Intel, Amazon, dan Siemens untuk mengeksplorasi kemungkinan baru. Kolaborasi berfokus pada mesin hybrid yang memberikan dorongan listrik saat lepas landas dan memanjat.

Jika para insinyur memecahkan propulsi hybrid, maka perusahaan penerbangan dapat berharap melakukan penghematan bahan bakar hingga 30%. Hal ini membuat perjalanan udara lebih murah dan lebih ramah lingkungan untuk semua orang.

"Kita harus membuat penerbangan tumbuh dan berkelanjutan," Rolls-Royce CTO Paul Stein mengatakan kepada wartawan di Paris, di mana raksasa teknik Inggris mengumumkan pengambilalihan divisi ruang angkasa listrik Siemens.

Pesawat bertenaga listrik pertama, Alice buatan Israel dirancang untuk terbang hingga 650 mil dengan kecepatan jelajah 240 knot sambil menghasilkan emisi nol. Pesawat ini berpotensi menjadikannya yang paling ramah lingkungan di dunia.

Eviation Aircraft juga mengklaim akan memiliki biaya operasional 70% lebih sedikit daripada jet konvensional. Berkat sistem propulsi yang mengandalkan tiga motor listrik dan baterai 3.500kg.

Jika semuanya berjalan dengan baik, Alice akan diserahkan untuk sertifikasi Federal Aviation Administration pada tahun 2020, dengan pembuatan dimulai di AS pada tahun 2021.

Ada pula jet supersonik memiliki dua kursi. Pesawat ini dikembangkan oleh Boom Supersonic (Boom) yang berbasis di Colorado. Pesawat dengan tipe XB-1 ini diharapkan akan menciptaan jet penumpang supersonik yang disebut Overture.

Berkat penggunaan material komposit dan teknologi mesin baru, yakin Overture akan menjadi pesawat penumpang supersonik tercepat, terbersih, dan termurah dalam sejarah. Meskipun itu pesawat ini belum berarti akan menjadi sangat ramah lingkungan.

"Hari ini, kami memiliki teknologi canggih untuk mewujudkan perjalanan udara yang lebih cepat, dan tim kami telah bekerja tanpa lelah selama beberapa tahun terakhir untuk membangun pesawat supersonik sipil pertama sejak Concorde," Blake Scholl, CEO Boom mengatakan kepada wartawan di Paris.

Editor: Tendi Mahadi