NUSA DUA. Ancaman perlambatan ekonomi dunia diperkirakan akan berpengaruh bagi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Namun begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu yakin pariwisata Indonesia masih tertopang kunjungan wisatawan dari China.Mantan Menteri Perdagangan itu bilang, wisatawan dari China bakal tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu itu. Selain dari China, Mari yakin pertumbuhan jumlah wisatawan akan datang dari Rusia dan juga Singapura. "Sampai Agustus jumlah wisatawan dari tiga negara itu naik," kata Mari usai konferensi pers ASEAN Fair di Nusa Dua, Bali, Minggu (23/10).Incar wisatawan Timur TengahSelain tiga negara itu, Mari juga berencana menggaet wisatawan dari negara di wilayah Timur Tengah. Mari bilang, selama ini wisatawan asing dari Timur Tengah lebih banyak berkunjung ke Malaysia dari pada Indonesia. "Wisatawan dari Timur Tengah itu akan kita ambil," ungkap Mari.Mantan ekonom CSIS itu menjelaskan, potensi kehadiran wisatawan saat adanya ancaman pelemahan ekonomi global ada di wilayah Asia, ASEAN dan Timur Tengah. "Sampai Agustus sudah ada 5,8 juta kunjungan, saya optimis tahun ini bisa capai 7 juta orang. Untuk tahun depan kita akan lihat lagi," ucap Mari.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pariwisata Indonesia tertopang wisatawan China
NUSA DUA. Ancaman perlambatan ekonomi dunia diperkirakan akan berpengaruh bagi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Namun begitu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu yakin pariwisata Indonesia masih tertopang kunjungan wisatawan dari China.Mantan Menteri Perdagangan itu bilang, wisatawan dari China bakal tumbuh seiring pertumbuhan ekonomi negara Tirai Bambu itu. Selain dari China, Mari yakin pertumbuhan jumlah wisatawan akan datang dari Rusia dan juga Singapura. "Sampai Agustus jumlah wisatawan dari tiga negara itu naik," kata Mari usai konferensi pers ASEAN Fair di Nusa Dua, Bali, Minggu (23/10).Incar wisatawan Timur TengahSelain tiga negara itu, Mari juga berencana menggaet wisatawan dari negara di wilayah Timur Tengah. Mari bilang, selama ini wisatawan asing dari Timur Tengah lebih banyak berkunjung ke Malaysia dari pada Indonesia. "Wisatawan dari Timur Tengah itu akan kita ambil," ungkap Mari.Mantan ekonom CSIS itu menjelaskan, potensi kehadiran wisatawan saat adanya ancaman pelemahan ekonomi global ada di wilayah Asia, ASEAN dan Timur Tengah. "Sampai Agustus sudah ada 5,8 juta kunjungan, saya optimis tahun ini bisa capai 7 juta orang. Untuk tahun depan kita akan lihat lagi," ucap Mari.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News