Pariwisata jadi harapan laju ekonomi 2017



JAKARTA. Pemerintah mengakui pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun 2016 sedikit di bawah estimasi. Meskipun sepanjang tahun 2016, laju ekonomi 5,02% lebih tinggi ketimbang tahun 2015 4,88%, tapi pertumbuhan PDB Indonesia kuartal IV 2016 ketimbang periode sama tahun 2015 tumbuh 4,94 %.

Menurut data yang dikeluarkan BPS, Senin (6/2). Pertumbuhan 2016 5,02%, lebih tinggi dibanding tahun 2015 dan 2014. Namun pertumbuhan tersebut tertahan oleh pengeluaran konsumsi pemerintah yang turun 0,15% YoY dan ekspor impor masing-masing turun 1,74% dan turun 2,27%.

Sementara pendorongnya masih dari Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non profit yang melayani Rumah Tangga (PK- LNPRT) 6,62%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga 5,01%, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4,48%


Menko Perekonomian, Darmin Nasution bilang pemotongan anggaran belanja negara tidak jadi faktor berarti dalam PDB tahun ini. Darmin malah meyakini, walaupun ada pemotongan anggaran, growth PDB masih bisa 5,02%

"Tapi paling tidak sasaran dari penurunannya itu boleh dikatakan masih oke sehingga pertumbuhan kita masih baik.,"kata Darmin, Senin (6/2).

Kata Darmin, pemerintah masih andalkan konsumsi rumah tangga untuk katalis positif PDB tahun ini. Pemerintah juga akan mendorong sejumlah kebijakan di sektor manufaktur dan pariwisata untuk bantu kerek PDB.

"Tahun ini harus lebih fokus mempertajam lebijakan manufaktur kemudian pariwisata. Sehingga pertumbuhannya kita usahakan lah supaya manufaktur tidak di bawah growth PDB,"pungkas Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto