Parlemen Yunani pilih "yes" untuk bailout



ATHENA. Parlemen Yunani akhirnya menyetujui persyaratan kebijakan ekonomi yang diajukan zona Eropa demi mendapatkan dana bailout senilai 86 miliar euro. Legislasi tersebut meliputi kenaikan pajak dan kenaikan usia pensiun.

Mengutip BBC, sekitar 229 anggota parlemen memilih "yes", 64 anggota parlemen memilih "no", dan enam lainnya abstain. Separuh dari mereka yang memilih "no" berasal dari Partai pemerintah Syriza.

Perdana Menteri Alexis Tsipras menyatakan tidak mempercayai kesepakatan dengan Eropa. Namun, dia tetap meminta parlemen untuk menyetujui kebijakan tersebut.


Menurut Tsipras, dirinya bersedia mengimplementasikan proposal yang irasional tersebut untuk menghindari kebangkrutan perbankan dan bencana bagi Yunani.

Dalam pidato yang penuh haru, Tsipras mengatakan: "Rakyat Yunani sepenuhnya sadar dan dapat mengerti perbedaan antara mereka yang berperang di perang yang adil dan mereka yang hanya memegang senjata saja."

Keputusan mengenai bailout tersbeut tetap diambil kendati lebih dari 30 anggota parlemen dari Partai Syriza tidak mendukung Tsipras.

Salah satunya adalah Juru Bicara parlemen Zoe Constantopoulo, yang memilih walk out sebelum voting dilakukan. "Hari ini merupakan hari hitam untuk demokrasi di Eropa," jelasnya.

Seiring pelaksanaan voting di parlemen, aksi demonstrasi terjadi. Para demonstran melemparkan bom minyak ke arah polisi yang berjaga di dekat gedung parlemen. Sebagai balasannya, polisi menembakkan gas airmata.

Bank masih akan ditutup

Saat ini, perbankan Yunani menghadapi krisis dana tunai. Perbankan di Negeri Para Dewa itu sudah ditutup sejak 29 Juni lalu.

Tsipras mengimbau agar bank tetap ditutup hingga kesepakatan bailout diratifikasi. Hal ini, lanjut Tsipras, akan berlangsung selama berbulan-bulan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie