KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sragen membantah pernyataan Wakil Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat mengenai rendahnya partisipasi pemilih dalam pemilu di Kabupaten Sragen. Sebelumnya Henry menyatakan, partisipasi pemilih dalam pemilu di Kabupaten Sragen hanya sebesar 30%. Namun menurut Ketua KPU Kabupaten Sragen Prihantoro, apa yang disampaikan Henry tidak berdasarkan data.
Dia menegaskan bahwa justru partisipasi pemilih di Sragen paling tertinggi di wilayah Solo Raya, yakni mencapai 84,74%. Berdasarkan data KPU, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Sragen dalam Pemilu 2024 sebanyak 760.294 orang. Adapun warga yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak suaranya sebanyak 644.274 orang. "Kami juga bingung dari mana angkanya 30%, kok, terkesan ngawur. Kami bicara berdasarkan data. Partisipasi pemilih di Sragen malah tertinggi di Solo Raya," tandas Prihantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3).
Baca Juga: Jumlah Pemilih Turun Saat Pemilihan Suara Ulang di Kuala Lumpur Berkurang Prihantoro menambahkan, proses pleno rekapitulasi penghitungan suara di KPU Sragen berjalan lancar. Hasilnya, “Saat pleno rekapitulasi suara kemarin lancar-lancar saja, tak ada protes atau penolakan dari tim partai politik (parpol) maupun pasangan calon (paslon) presiden," tandas dia. Berdasarkan rapat pleno itu, jumlah suara sah sebanyak 625.442 suara. Paslon nomor urut 1 Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 80.990 suara (12,95%). Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat 338.315 suara atau 54,09%. Adapun paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendapat 206.137 suara (32,96%). Sebelumnya, Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat menyatakan Pemilu 2024 sarat kecurangan. Salah satu bentuk kecurangan tersebut adalah mobilisasi massa untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Dia mencontohkan di Kabupaten Sragen Jawa Tengah yang tingkat partisipasi pemilihnya sangat rendah, yakni hanya 30%. Berdasarkan sejumlah temuan tersebut, Henry menyatakan, tim hukum TPN Ganjar-Mahfud telah menyiapkan gugatan hasil pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga: KPU Optimistis Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024 Rampung 18 Maret Henry juga menyatakan TPN Ganjar-Mahfud sudah menyiapkan bukti kuat agar hakim MK tak membuat keputusan keliru. "Kami akan yakinkan ke hakim dengan bukti yang kami miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang terstruktur sistematis dan massif (TSM)," tandas Henry, Selasa (12/3). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat