Partisipasi perempuan jualan online rendah



JAKARTA. Partisipasi perempuan di ranah digital masih rendah dibanding laki-laki. Padahal, 60% penggerak UKM adalah perempuan. Meski begitu, data yang dihimpun oleh Elevenia, platform marketplace menyebut, partisipasi mereka dalam perdagangan digital masih sekitar 23% dari total penjual online yang tersebar di beberapa marketplace.

Partisipasi rendah ini dapat jadi peluang bagi perempuan yang ingin berkiprah di industri digital ataupun bagi para pelaku startup yang bergerak di industri ritel dan marketplace. Sebab, penetrasi internet masih 50% dari jumlah populasi penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa itu.

Potensi itu membuat Elevenia memberi berbagai stimulus agar jumlah penjual meningkat. "Seperti menyediakan foto produk gratis untuk para seller, sehingga mereka mudah kalau mau menjual produknya," kata Lila Nirmandari, Chief Finance Officer (CFO) Elevenia (26/4).


Lila mengklaim keterlibatan perempuan sebagai penjual di platform-nya selalu meningkat setiap tahun. Sayang, Lila tak menyebut lebih detil angka pertumbuhannya. Dia hanya menambahkan, stimulus berupa layanan tambahan yang marketplace tawarkan kepada para penjual sangat berperan.

Jadi, perusahaan digital seperti platform marketplace, bukan hanya menyediakan lapak dan menikmati transaksi.

Potensi ini bukan tanpa data. Tren belanja online selalu digawangi oleh perempuan atau sebesar 58%. Pun dengan komoditas yang terjual paling banyak adalah kebutuhan busana perempuan seperti pakaian dan sepatu sebesar 71% dan kosmetik sebesar 20%.

Sementara, gadget hanya mendapat jatah sebesar 17,1% saja. Semakin banyak perempuan bergabung menjadi penjual dalam platform jual beli, potensi peningkatan nilai transaksi belanja pun akan terjadi. Sebab, perempuan lebih mengerti kebutuhan para konsumen dengan gender sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini