KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pengembangan Blok Tuna masih berjalan. Sebelumnya, mitra asal Rusia, Zarubezhneft disebut akan menjual kepemilikan sahamnya di Blok Tuna. Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf memastikan saat ini banyak investor yang mengantre untuk bisa masuk menggantikan Zarubezhneft. Hengkangnya perusahaan asal Rusia ini dikarenakan mandegnya pengembangan Blok Tuna akibat sanksi Uni Eropa dan Inggris kepada Premier Oil Tuna BV, anak usaha Harbour Energy Group karena bermitra dengan Rusia.
Partner Rusia Hengkang, Investor Antri Masuk ke Blok Tuna
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pengembangan Blok Tuna masih berjalan. Sebelumnya, mitra asal Rusia, Zarubezhneft disebut akan menjual kepemilikan sahamnya di Blok Tuna. Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf memastikan saat ini banyak investor yang mengantre untuk bisa masuk menggantikan Zarubezhneft. Hengkangnya perusahaan asal Rusia ini dikarenakan mandegnya pengembangan Blok Tuna akibat sanksi Uni Eropa dan Inggris kepada Premier Oil Tuna BV, anak usaha Harbour Energy Group karena bermitra dengan Rusia.