Pasangan capres dan cawapres terjawab pekan ini



JAKARTA. Entah itu apa sebutannya, Jumat keramat atau Jumat suci. Tapi yang pasti, hari itu bakal paling dinanti-nanti masyarakat.Pasalnya, diyakini teka teki nama siapa calon wakil presiden (cawapres) untuk calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto akan segera terjawab. Ini mengakhiri spekulasi sejumlah nama kandidat yang selama ini ramai dipergunjingkan.Sebagai pendamping Jokowi muncul beberapa nama seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abaraham Samad, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan KSAD Jenderal TNI (purn) Ryamizard Ryacudu, sampai politisi senior Partai Golongan Karya (Golkar) Akbar Tanjung.Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Ahmad Basarah memberikan kejutan dengan membocorkan waktu pengumuman cawapres pendamping Jokowi. Kemungkinan besar, PDIP akan memanfaatkan sisa hari Jumat sebelum pendaftaran pasangan capres-cawpres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhitung 18 sampai Selasa, 20 Mei ini.Jadi, waktu yang akan dipilih sebagai Jumat suci atau Keramat itu pada 16 Mei mendatang. "Kami akan mengumumkan cawapres Jokowi," katanya saat ditemui usai Diskusi Publik Dinamika Politik Penentuan Pasangan Capres-Cawapres, di Hotel Gren Alia Cikini, Senin (12/5).Wacana Jumat suci ini, kata Basarah, sebagaimana beliau memutuskan Jokowi jadi capres 14 Maret 2014 pada hari Jumat. Bertempat di rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara.Sayangnya, kali ini Basarah tidak mengetahui secara persis di mana tempat pengumuman cawapres akan berlangsung. "Tempatnya kami belum tahu, di mana Ibu Megawati Soekarnoputri mengumumkan cawapres yang mendampingi Jokowi," jelasnya. Belum ada pembicaraan sampai tingkat teknis mengenai tempat itu diumumkan," katanya.Untuk menentukan cawapres untuk Jokowi, PDIP juga tentu mengindahkan mitra koalisinya, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Masukan kedua partai ini tetap menjadi pertimbangan. Khususnya, PKB yang juga menyodorkan kandidat cawapresnya yakni Mahfud MD, Jusuf Kalla, sampai raja dangdut Rhoma Irama.Tapi, keputusan berada di tangan PDIP. "Keputusan cawapres akan dilegitimasi oleh Ibu Mega dan tentunya berdasarkan chemistry yang dirasakan Jokowi sendiri," papar Basarah.Langkah PDIP mengusung Jokowi terasa kian mantap menjadi kontestan pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Dengan bergabungnya Nasdem dan PKB sebagai mitra koalisi ambang batas presidential threshold 25% yang disyaratkan telah terlampaui.Meski demikian, partai berlambang kepala banteng ini tetap membuka pintu koalisi dengan partai lainnya. Salah satunya kandidatnya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Partai besutan Wiranto itu menyatakan arah politiknya ke depan untuk masuk dalam jajaran pemerintahan.Sementara itu, di sisi lain poros koalisi yang dibangun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akhirnya mendapatkan kepastian mitra kawan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Setelah melewati drama panjang, partai berlambang Ka'bah itu akhirnya menjatuhkan pilihnya ke Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Keputusan ini berdasarkan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas), Senin (12/5) dini hari di Hotel Aston. "Keputusan bulat dan aklamasi mendukung Prabowo Subianto," kata Sekjen PPP Romahurmuziy.Artinya, kini Gerindra tinggal menunggu kepastian dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Untuk PAN sendiri, secara resmi akan diumumkan melalui rapimnas Rabu (14/5) mendatang. Kini tinggal menunggu gebrakan Partai Golkar dan Demokrat yang sama-sama akan menentukan arah koalisi di Kamis (15/5) depan. Partai Demokrat masih ngotot untuk mengusung capresnya sendiri hasil konvesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto