Pasangan Prabowo-Gibran Bidik Menang di Atas 60% di Depok, Runtuhkan Dominasi PKS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menginstruksikan Partai Gerindra harus menjadi partai pemenang di Depok dan meruntuhkan dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Muzani turut meminta agar pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat suara lebih dari 60 persen di Depok.

Hal tersebut Muzani sampaikan saat menghadiri konsolidasi ratusan kader Gerindra Kota Depok di Depok, Senin (22/1/2024).


Baca Juga: Elektabilitas Prabowo, Anies, dan Ganjar Terbaru, Siapa yang Paling Unggul?

"Di Depok kami targetkan Prabowo-Gibran menang di atas 60 persen. Depok kita targetkan menang lebih tinggi dari tahun kemarin dan insyaallah Depok akan tercapai sebagai kandang Prabowo. Karena itu ranting, PAC, sayap partai, seluruh kader Gerindra, masyarakat Depok, para relawan dan partai koalisi harus bersatu untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran," ujar Muzani dalam keterangannya.

"Target saya, Gerindra di Depok ini bisa mengalahkan PKS. Siap?" tanya Muzani. "Siap!" jawab ratusan kader Gerindra.

Muzani meminta setiap ranting bekerja keras demi mewujudkan itu semua. Salah satunya adalah dengan menjelaskan kepada masyarakat Depok tentang program kerja prioritas Prabowo-Gibran jika terpilih nanti.

Misalnya program makan siang dan susu gratis, serta mempermudah akses pupuk subsidi untuk para petani di seluruh Indonesia. Lalu, Muzani berbicara mengenai kondisi politik global hari-hari ini yang semakin tidak menentu.

Baca Juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo 42,2%, Ganjar 28%, Anies 26,7%

Dia menjelaskan, suasana dunia saat ini tidak dalam keadaan baik-baik saja. Pasalnya, kata dia, telah terjadi ketegangan antara negara-negara yang berkonflik seperti Palestina-Israel dan Rusia-Ukraina.

"Ketegangan juga terjadi di kawasan Asia seperti Taiwan dengan Cina serta Korea Selatan dengan Korea Utara. Jadi suasana dunia kita sekarang tidak dalam keadaan aman-aman saja. Dunia kita dalam ancaman peperangan di semua lini kehidupan. Kalau ini terjadi akan ada ancaman global yang juga bisa mengancam keamanan nasional dan pangan kita," jelas Muzani.

Itu sebabnya, Muzani mengatakan, Pilpres 2024 adalah ajang yang tepat untuk memilih pemimpin yang memahami persoalan geopolitik internasional serta memiliki pergaulan dengan pemimpin-pemimpin dunia.

Dari semua kandidat capres yang ada, Muzani menyebut hanya Prabowo yang memenuhi klasifikasi tersebut.

"Itu sebabnya sebagai Menhan beliau memiliki kemampuan dalam mengendalikan dan membangun infrastruktur pertahanan negara kita. Apabila Pak Prabowo diberikan mandat dari rakyat, insyaallah Indonesia akan semakin kuat dan mendapat dukungan internasional dari pemimpin negara-negara dunia. Dengan demikian, kekhawatiran kita akan potensi ancaman keamanan nasional kita akan tertangani dengan baik," katanya.

Baca Juga: Hasil Survei: Pilpres 2024 Mengarah ke Dua Putaran

Kemudian, terkait food estate, Muzani menyebut itu adalah program yang saat ini harus dilakukan meski tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Sebab, food estate memerlukan waktu penyesuaian proses tanam dengan kontur tanah dan iklim di daerah tersebut.

"Saat ini sebagian pemenuhan beras untuk dalam negeri kita itu melalui impor dari Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Dan itu jumlahnya sangat terbatas karena mereka mulai sadar bahwa kebutuhan pangan dalam negeri mereka adalah prioritas. Artinya apa? Ke depan negara-negara lain tidak lagi banyak yang bisa jual pangan ke kita. Maka satu-satunya sumber pangan harus dari tanah kita, sawah kita sendiri," papar Muzani.

"Memang melakukan food estate tidak semudah membalikkan tangan, karena tanah perlu penyesuaian, perlu waktu. Karena itu kebijakan ini akan terus dilakukan oleh Pak Prabowo karena keniscayaan untuk menjadikan Indonesia sebagai cadangan pangan internasional dan dalam negeri kita," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerindra Mau Kalahkan PKS di Depok, Targetkan Prabowo-Gibran Menang 60 Persen"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto