Pasar AC masih potensial, Daikin menggandeng Kemdikbud



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program vokasi adalah salah satu andalan pemerintah untuk mendongkrak sumber daya manusia. Kerjasama dengan perusahaan adalah salah satu cara agar program vokasi berhasil. Terbaru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjalin kerja sama dengan PT. Daikin Air Conditioning Indonesia.

Kerjasama ini untuk meningkatkan kompetensi di bidang teknik pendingin dan tata ruang di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Indonesia agar mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten.  Berbeda dengan elektronik lain, instalasi air conditioner (AC) rada berbeda dan memerlukan teknisi berkemampuan khusus. Daikin sendiri sejak tahun 2013 kami telah melakukan banyak pelatihan untuk teknisi lapangan. Tahun lalu perusahaan asal Jepang ini mendirikan Pusat Pelatihan Nasional yang pertama di Jakarta Utara dengan ruang lebih dari 2.000 meter persegi yang dilengkapi dengan tiga ruang kelas. 

Bagi Daikin, Indonesia adalah pasar menggiurkan. Di bidang pendingin udara, penetrasi pasar AC Indonesia masih di bawah 25%. "Masih ada 75% peluang yang tersedia bagi produsen, penjual, teknisi dan pemasang untuk mendapatkan manfaat. Jadi, potensi ekspansi AC di negara ini sangat besar," terang General Manager Divisi Business Planning Wan M Fawzie, dalam rilis, Jumat (26/7). 


Daikin berdiri sejak tahun 1924. Perusahaan asal Jepang ini telah hadir di Indonesia sejak tahun 1970 dengan distributor lokal. Dan pada tahun 2012 Daikin Jepang memutuskan terlibat langsung dalam bisnis di Indonesia, maka berdirilah PT Daikin Airconditioning Indonesia. Di akhir tahun 2018, Daikin mempunyai 13 cabang dan lebih dari 1,100 diler di seluruh Indonesia. Dengan jumlah karyawan sekitar 650 orang, Daikin mencetak penjualan lebih dari Rp 3,5 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian