Pasar AI Indonesia Menjanjikan, Searce Indonesia Genjot Penetrasi Pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Searce Indonesia, berencana kian agresif dalam penetrasi pasar Indonesia. Perusahaan berencana mendorong bisnis implementasi kecerdasan buatan atawa Artificial Intelligence (AI).

Maklum, berdasarkan data Statista, ukuran pasar AI diproyeksikan mencapai US$ 2,4 miliar di tahun 2024. Ukuran pasar diperkirakan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2024-2030) sebesar 28,65%, menghasilkan volume pasar sebesar US$ 10,88 miliar pada tahun 2030.

Selain itu, berdasar data Oxford Insights pada 2023, tingkat kesiapan Indonesia terhadap penggunaan AI sudah mencapai 61,03%.


Chief Marketing Officer, Searce Kayla Spiess menuturkan bahwa sebagai perusahaan konsultan teknologi berupaya membantu pelanggan melakukan transformasi digital khususnya di bidang AI.

“Searce bertujuan memberdayakan bisnis di Indonesia agar dapat memanfaatkan potensi penuh AI generatif, mendorong inovasi dan pertumbuhan dalam upaya pemasaran serta aspirasi pertumbuhan secara keseluruhan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (16/10).

Country Director Searce Indonesia, Benedikta Satya melanjutkan bahwa perusahaan mengambil pendekatan personal. Sebab, memahami bahwa setiap klien memiliki kebutuhan dan tantangan yang unik, serta menawarkan solusi yang disesuaikan di berbagai industri, mulai dari startup hingga perusahaan besar, dengan fokus pada transformasi digital dan adopsi cloud.

Baca Juga: Pamor Kripto Melonjak, Bitcoin Diprediksi Tembus US$ 100.000 Akhir Tahun Ini

"Keahlian kami terletak pada pemanfaatan AI dan analisis data untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi bisnis," sebutnya.

Perusahaan menargetkan korporat dari tingkat startup hingga perusahaan besar di semua segmen industri. Adapun beberapa klien Searce saat ini, antara lain Grab, SayurBox, siCepat, Paxel, Kredivo, dan Pluang.

“Kami tidak melakukan segmentasi bisnis hanya di industri tertentu, Searce bersifat global dan tentunya kami dapat membantu di segala jenis industri,” jelas Benedikta.

Ke depan, Searce juga akan lebih berkonsentrasi di segmen tradisional. Sebab, dia mengakui bahwa startup di Indonesia sudah melek digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari