JAKARTA. Industri karet kini tengah melempem. Pasalnya, industri ini berhubungan erat dengan sektor otomotif. Sejak krisis menghantam, pasar otomotif dunia semakin lesu darah, dengan penurunan pasar terbesar terjadi di Amerika Serikat (AS). Padahal sebelumnya, banyak industri karet melirik pasar AS yang merupakan pasar otomotif terbesar dunia itu. Alhasil, para eksportir karet mulai berancang-ancang menjalankan strategi baru. Salah satunya dengan mengalihkan pasar ke negara lain yang potensial selain AS. Beberapa di antaranya yakni India dan China. Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo, India dan Cina dipilih terkait dengan pertumbuhan ekonomi kedua negara yang terus melaju meski di tengah krisis. Apalagi kedua negara sudah menjalankan program stimulus yang masih berjalan hingga kini. "Bagi kami, ini kesempatan baik untuk mengalihkan pasar ketika pasar utama sedang lesu," ujarnya.
Pasar AS Melempem, Eksportir Karet Bidik India dan China
JAKARTA. Industri karet kini tengah melempem. Pasalnya, industri ini berhubungan erat dengan sektor otomotif. Sejak krisis menghantam, pasar otomotif dunia semakin lesu darah, dengan penurunan pasar terbesar terjadi di Amerika Serikat (AS). Padahal sebelumnya, banyak industri karet melirik pasar AS yang merupakan pasar otomotif terbesar dunia itu. Alhasil, para eksportir karet mulai berancang-ancang menjalankan strategi baru. Salah satunya dengan mengalihkan pasar ke negara lain yang potensial selain AS. Beberapa di antaranya yakni India dan China. Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo, India dan Cina dipilih terkait dengan pertumbuhan ekonomi kedua negara yang terus melaju meski di tengah krisis. Apalagi kedua negara sudah menjalankan program stimulus yang masih berjalan hingga kini. "Bagi kami, ini kesempatan baik untuk mengalihkan pasar ketika pasar utama sedang lesu," ujarnya.