ASIA. Hampir semua saham-saham Asia pulih pada Senin (20/10) ini. Nilai-nilai saham kembali menandak dan perhitungan suplai minyak dunia yang bakal dipangkas OPEC dalam pertemuannya minggu ini, namun tetap saja resesi membayangi para investor.
Pemerintahan di seluruh dunia telah melangkah lebih jauh dengan membantu sektor privat, yaitu dengan memberi tanggungan hingga US$ 3 triliun untuk menstabilkan perbankan dan menghidupkan kembali industri perbankan yang berantakan akibat krisis global. MSCI index Asia-Pacific Jepang merangkak naik 1,2%. Indeks ini kian menderita selama tujuh minggu belakangan, bahkan sempat melorot hingga 52% di sepanjang tahun ini. Hong Kong''s Hang Seng indeks melompat 2,2%, namun sempat turun 17,3% sepanjang bulan ini. Japan''s Nikkei rata-rata bergeser naik sebesar 0,5%, setelah turun 19% di bulan October. Korea Selatan, KOSPI juga amblas 1,9%, berat oleh tekanan yang cukup besar pada Hyundai Heavy Industries and industri baja POSCO .Minggu lalu, para investor menarik uang mereka keluar dari equity market dan memilih untuk menyimpannya di pasar uang jangka pendek. Bagaimanapun juga, pasar finansial Eropa melihat ada dana segar senilai US$ 2,1, angka pemasukan yang paling besar sejak minggu ketiga di bulan April lalu, setelah sejumlah petinggi Eropa menopang sistem finansial. Dana di pasar uang adalah daya tarik yang paling besar untuk equity capital; menyerap sedikitnya US$ 44,4 miliar dalam minggu ini. Perusahaan yang berbasis di Boston melacak, US$ 10 triliun berbentuk saham. Harga minyak bergerser naik setelah roboh sekitar US$ 36 tiga hari belakangan sebagai antisipasi penarikan besar-besaran dalam permintaan Amerika Serikat untuk November depan, naik US$ 1 menjadi US$ 72,87 per barel.Harga emas juga melejit lebih dari 2%, sama halnya dengan harga bahan baku yang juga mengangkasa, mengekor kenaikan harga minyak. Harga emas di pasar spot diperdagangankan US$ 794,45 per ounce, naik ketimbang Jumat (17/10) lalu