KONTAN.CO.ID - Meski bisnis otomotif stagnan namun pebisnis audio mobil masih berusaha untuk bisa memasarkan penjualan. Masing-masing pelaku punya strategi berbeda. Max Adam Kamil, Marketing Manager PT Gemasuara Adhitama, mengatakan, pasar audio mobil khususnya after market stagnan. Oleh karena itu distributor merek Pioneer ini terus mengejar penjualan original equipment manufacture (OEM). "Pasar after market makin menurun karena mobil pabrikan sudah makin bagus. Jadi kita fokus ke sana," kata Max kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Saat ini Pioneer mengklaim sudah bekerja sama dengan beberapa brand Jepang seperti Toyota, Datsun, Nissan, Suzuki. Meski demikian pasar after market terus dipertahankan oleh Pioneer. "Biasanya mobil seharga Rp 200 juta ke bawah yang modifikasi. Kami fokus ke segmen tersebut yang biasanya butuh ganti head unit," kata Max.
Pasar audio mobil masih merdu
KONTAN.CO.ID - Meski bisnis otomotif stagnan namun pebisnis audio mobil masih berusaha untuk bisa memasarkan penjualan. Masing-masing pelaku punya strategi berbeda. Max Adam Kamil, Marketing Manager PT Gemasuara Adhitama, mengatakan, pasar audio mobil khususnya after market stagnan. Oleh karena itu distributor merek Pioneer ini terus mengejar penjualan original equipment manufacture (OEM). "Pasar after market makin menurun karena mobil pabrikan sudah makin bagus. Jadi kita fokus ke sana," kata Max kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Saat ini Pioneer mengklaim sudah bekerja sama dengan beberapa brand Jepang seperti Toyota, Datsun, Nissan, Suzuki. Meski demikian pasar after market terus dipertahankan oleh Pioneer. "Biasanya mobil seharga Rp 200 juta ke bawah yang modifikasi. Kami fokus ke segmen tersebut yang biasanya butuh ganti head unit," kata Max.