Pasar bagus, Toyota pertimbangkan produksi mobil penumpang di Indonesia



KARAWANG. Pabrik Toyota di Indonesia menyiapkan stategi baru seiring dengan kondisi ekonomi dan pasar mobil di Indonesia yang terus tumbuh. Salah satunya, mereka mempertimbangkan untuk memproduksi kendaraan penumpang yang selama ini masih diproduksi di Thailand.Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Masahiro Nonami menjelaskan, sejauh ini pabrik di Indonesia hanya memproduksi Innova dan Fortuner karena cocok dengan pasar di Indonesia. Sedangkan Thailand relatif bagus untuk produksi mobil penumpang. Namun karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang bagus, strategi yang disiapkan juga lebih maju.

"RI akan dipertimbangkan sebagai basis produksi kendaraan penumpang yang lebih mahal," kata Nonami usai seremoni pemancangan tiang pertama pabrik kedua di Karawang, Rabu (14/9).Meski demikian, lanjut Nonami, produksi kendaraan baru akan disesuaikan dengan konsumen di Indonesia. Toyota sendiri akan mempertimbangkan pembangunan pabrik ke tiga atau ke empat jika memang permintaan di Indonesia terus meningkat. Di sisi lain, dalam hal investasi bidang otomotif, Nonami mengatakan Thailand lebih kompetitif karena pajak PPN di sana lebih kecil di bandingkan Indonesia.Sekedar catatan, saat ini kapasitas pabrik Toyota mencapai 110.000 unit per tahun. Pabrik baru yang saat ini tengah dibangun akan menambah kapasitas normal menjadi 180.000 unit per tahun. Namun jika dengan overtime, maka kapasitas pabrik bisa meningkat 25% kapasitas normal. Jadi kapasitas pabrik bisa lebih dari 200.000 unit pada saat pabrik sudah beroperasi awal tahun 2013. Pembangunan pabrik baru itu menelan dana investasi Rp 2,9 triliun.Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan investasi yang dilakukan oleh Toyota menandai iklim dan regulasi investasi di Indonesia yang makin membaik. Pekan ini saja Hidayat mengatakan ada tiga acara ground breaking yang dilakukan yaitu Nestle, Toyota, dan Sumitomo. "Investasi di Indonesia makin diminati," kata Hidayat.Hidayat mengatakan investasi yang dilakukan Toyota dari mulai dari pembangunan pabrik baru, penambahan outlet dan juga imbas ke industri pendukung akan menciptakan lapangan kerja sekitar 80.000 orang.Pemerintah menurut Hidayat juga merespon positif permintaan perbaikan infrastruktur dari manajemen Toyota Jepang sebagai syarat jika akan menjadikan basis produksi di Indonesia. Selaras dengan program MP3EI, Toyota meminta dibangun pelabuhan baru karena Pelabuhan Tanjung Priok sudah terlalu padat. "Kami sedang pikirkan, tempatnya di Jawa Barat," kata Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie