Pasar bakal besar, Prodia terus kembangkan layanan



Sebagai pelopor laboratorium klinik, selain mengembangkan jaringan, Prodia akan terus memperluas layanannya dengan teknologi terbaru. Dalam lima tahun kedepan, berbagai jenis pemeriksaan akan terus dikembangkan. "Strategi ini merupakan langkah konkret Prodia dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," tutur Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia.  

Jenis pemeriksaan yang baru-baru ini diperkenalkan Prodia antara lain: Pemeriksaan  CT/NG RT PCR, Aldosteron, Mutasi JAK2V617 dan fragmentasi DNA sperma. Selain itu, sesuai dengan strategi jangka panjang, perusahaan yang kini telah mengoperasikan 268 outlet ini telah menambah layanan wellness healthcare yang berbasis pengelolaan kesehatan individu (personalized medicine) di beberapa cabangnya. Saat ini sudah ada lima Klinik Prodia Health Centre (PHC Clinic) yang telah siap melayani kebutuhan pelanggan Prodia.

Dewi mengatakan, industri kesehatan masih memiliki ruang pertumbuhan yang sangat luas di Indonesia. Selain didukung oleh pendapatan masyarakat yang terus meningkat, kesadaran terhadap masalah kesehatan di berbagai daerah juga semakin tinggi.


Berdasarkan proyeksi Frost & Sullivan, sebuah lembaga riset independen global, belanja kesehatan per kapita Indonesia akan meningkat menjadi US$ 110,8 pada tahun 2017. Perkiraan kenaikan belanja kesehatan ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Indonesia di 2017 sebesar 5%- 5,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.