KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO, anggota indeks Kompas100) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI, anggota indeks Kompas100) melihat kondisi pasar batubara sepanjang semester kedua ini masih menantang. Sebab di tengah harga batubara yang bergejolak, permintaan batubara cenderung datar. Kendati begitu, Head of Corporate Communication Division ADRO Febriati Nadira mengatakan ADRO memiliki penopang yang cukup kuat menghadapi ketidakpastian pasar. Ini terlihat dari utang bersih terhadap ekuitas ADRO yang pada kuartal I-2019 tercatat hanya 0,1 kali. Sementara, rasio utang bersih terhadap EBITDA tercatat 0,32 kali. Adapun guidance EBITDA ADRO untuk tahun ini sebesar US$ 1 miliar hingga US$ 1,2 miliar.
"Ini leverage belum potong cash on hand. Kalau potong cash on hand bisa lebih minimal. Jadi kami punya penyangga yang lebih dari cukup untuk menghadapi ketidakpastian pasar," jelas dia.