JAKARTA. Niat sejumlah perusahaan untuk menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di semester I-2013, harus tertunda. Pasar saham yang tengah bearish menjadi biang keladinya. Ada tiga perusahaan yang batal melakukan penawaran awal IPO pada semester I-2013. Mereka adalah PT Bank Mualamat, PT Siloam Internasional Hospital dan PT Eka Sari Lorena Transport. Bank Muamalat sebelumnya telah melakukan due diligence meeting (DDM) pada 6 Juni lalu. Rencananya, Muamalat mengincar dana Rp 254,4 miliar-Rp 396,9 miliar dari penawaran saham itu.
Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin bilang, situasi pasar yang sedang tidak nyaman membuat Muamalat menunda penawaran IPO. Dia khawatir, di tengah kondisi pasar yang bearish, harga IPO Muamalat akan jatuh. "Jangankan yang baru, saham papan atas saja berguguran," ujar dia, kemarin. PT Siloam Internasional Hospital juga menunda penawaran IPO. Namun, John Herry Teja, Direktur Ciptadana selaku penjamin emisi Siloam, tidak menjelaskan alasan penundaan tersebut. John hanya menyebutkan, Siloam belum menyerahkan laporan keuangan 2012 sebagai dasar untuk penawaran IPO. Padahal, menurut aturan main Otoritas Jasa Keuangan (OJK), batas penerimaan laporan keuangan itu berakhir 30 Juni. John cuma berharap, kondisi pasar kembali bullish di semester II-2013. Sebab, dia bilang, Siloam akan menaikkan target perolehan dana. Calon emiten lain yang juga memilih memundurkan penawaran IPO adalah PT Eka Sari Lorena Transportasi. Semula Lorena berencana melepas 750 juta saham. Dari aksi ini, Lorena mengincar dana segar sebesar Rp 150 miliar-Rp 180 miliar. Johanes Soetikno, Direktur Valbury Securities selaku penjamin emisi Lorena mengatakan, penundaan itu disebabkan belum diperolehnya pernyataan efektif dari OJK. Kepala Riset Bahana Securities, Harry Su, mengatakan, penundaan IPO sangat mungkin terjadi. Sebab, spekulasi inflasi tinggi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi salah satu pemicu bearish pasar saham. "Risiko di pasar saham meningkat bagi investor, calon emiten dan stakeholder terkait," ujar dia
Menurut Harry, ada tiga pilihan risiko bagi calon emiten yang ingin masuk bursa saat pasar saham bearish. Pertama, harga penawaran perdana bisa jeblok atau terdiskon. Kedua, menunda IPO, atau ketiga, porsi saham yang dilepas ke publik dikurangi karena minimnya penyerapan. Analis MNC Securities, Reza Nugraha, mengatakan, kondisi pasar saat ini membuat penyerapan saham tak maksimal dan nilai saham tergerus. Oleh karena itu menunda penawaran IPO ke semester II-2013 menjadi lebih masuk akal. Hanya saja, bisa saja perusahaan yang ingin IPO tahun ini menunda sampai tahun depan. Sebab, tidak ada jaminan pasar membaik di semester II nanti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana