JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias CPO terkoreksi hari ini. Hingga pukul 14.33 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman Maret 2011 melemah di level US$ 1.229,77 per ton, atau turun tajam dari posisi kemarin, di US$ 1.258,02 per ton.Bahkan, jika dibandingkan dengan harga yang tersentuh pada awal pekan (4/1) di US$ 1.267,56 per ton, maka saat ini harganya sudah terkoreksi 2,98%.Koreksi pada CPO ini terjadi karena pasar beralih menggunakan minyak kedelai untuk bahan bakar dan makanan. Pasalnya, pasca kenaikan minyak sawit yang mencapai rekor tertinggi dalam 34 bulan terakhir di US$ 1.267,56 per ton, harga minyak kedelai jadi lebih murah. Hingga kemarin, harga minyak kedelai sekitar US$ 10,09 per ton.Sebelumnya, harga CPO melonjak karena kecemasan cadangan Malaysia per Desember telah turun ke posisi terendah dalam lima bulan terakhir."Rally tersebut telah mendorong profit-booking di kalangan investor, dan pembelian minyak sawit sebagai substitusi minyak kedelai menjadi lebih sedikit," kata Krishna Reddy, analis di Way2Wealth Commodities Ltd., di Mumbai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar beralih ke kedelai, harga CPO terbenam ke US$ 1.229,7 per ton
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias CPO terkoreksi hari ini. Hingga pukul 14.33 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman Maret 2011 melemah di level US$ 1.229,77 per ton, atau turun tajam dari posisi kemarin, di US$ 1.258,02 per ton.Bahkan, jika dibandingkan dengan harga yang tersentuh pada awal pekan (4/1) di US$ 1.267,56 per ton, maka saat ini harganya sudah terkoreksi 2,98%.Koreksi pada CPO ini terjadi karena pasar beralih menggunakan minyak kedelai untuk bahan bakar dan makanan. Pasalnya, pasca kenaikan minyak sawit yang mencapai rekor tertinggi dalam 34 bulan terakhir di US$ 1.267,56 per ton, harga minyak kedelai jadi lebih murah. Hingga kemarin, harga minyak kedelai sekitar US$ 10,09 per ton.Sebelumnya, harga CPO melonjak karena kecemasan cadangan Malaysia per Desember telah turun ke posisi terendah dalam lima bulan terakhir."Rally tersebut telah mendorong profit-booking di kalangan investor, dan pembelian minyak sawit sebagai substitusi minyak kedelai menjadi lebih sedikit," kata Krishna Reddy, analis di Way2Wealth Commodities Ltd., di Mumbai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News