KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali melelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (6/3) dengan target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Namun, permintaan berpotensi menurun, lantaran gejolak yang terjadi di pasar obligasi belakangan ini. Analis Obligasi BNI Sekuritas, Ariawan menjelaskan, volatilitas di pasar obligasi masih tergolong tinggi akibat tekanan eksternal berupa ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. Hal itu membuat pelaku pasar cenderung lebih berhati-hati untuk berinvestasi di pasar primer atau sekunder. “Beberapa waktu terakhir, transaksi obligasi di pasar sekunder menurun. Bisa saja fenomena serupa terjadi pada lelang di pasar primer,” ujar Ariawan, Senin (5-3).
Pasar bergejolak, lelang sukuk berpotensi sepi peminat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali melelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (6/3) dengan target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Namun, permintaan berpotensi menurun, lantaran gejolak yang terjadi di pasar obligasi belakangan ini. Analis Obligasi BNI Sekuritas, Ariawan menjelaskan, volatilitas di pasar obligasi masih tergolong tinggi akibat tekanan eksternal berupa ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. Hal itu membuat pelaku pasar cenderung lebih berhati-hati untuk berinvestasi di pasar primer atau sekunder. “Beberapa waktu terakhir, transaksi obligasi di pasar sekunder menurun. Bisa saja fenomena serupa terjadi pada lelang di pasar primer,” ujar Ariawan, Senin (5-3).