Pasar Bergejolak, Simak Panduan Diversifikasi Investasi Reksadana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis mengungkapkan diversifikasi investasi menjadi kunci ketika pasar finansial masih fluktuatif dan kondisi ekonomi global yang masih bergejolak. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi mengungkapkan berinvestasi di reksadana berbasis dollar dapat memberikan diversifikasi yang lebih luas dan mengurangi risiko yang terkait dengan pasar domestik.

"Namun sama halnya dengan berinvestasi di dalam negeri, nasabah harus memerhatikan tren dan kejadian di masing-masing pasar maupun proses administrasi dan biaya yang terkait dengan pembelian reksadana," kata Reza kepada KONTAN, Selasa (13/8).


Selain itu investor juga harus memerhatikan tren makro-ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai konversi mata uang karena biaya ini bisa bervariasi tergantung pada penyedia reksadana.

Reza berujar, investor dapat memilih reksadana yang berinvestasi di pasar negara maju dan berkembang karena reksadana berbasis dolar dapat melindungi investor dari fluktuasi nilai tukar, namun tetap harus waspada dengan tren-tren yang terjadi.

Baca Juga: Potensi Keuntungan Ganda dari Reksadana Dolar AS Saat Suku Bunga Acuan Dipangkas

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto mengungkapkan di saat pasar masih fluktuatif, investor dapat melakukan diversifikasi instrumen investasi. Ia menyarankan untuk melakukan diversifikasi reksadana saham dan pendapatan tetap. 

"Penurunan atau koreksi tajam di saham dapat digunakan sebagai kesempatan untuk membeli reksadana saham pada harga rendah. Jika ekonomi baik, ada peluang suku bunga diturunkan sehingga akan positif untuk reksadana pendapatan tetap," kata Rudiyanto kepada KONTAN, (13/8).

Lebih lanjut ia menjelaskan, investasi reksadana berbasis dollar sangat efisien dan efektif. Hal ini karena aspek perpajakan telah selesai di level reksadana sehingga investor mendapat mendapat bersih alias seluruh capital gain serta pembagian hasil dari investasi tersebut.

Adapun biaya investasi reksa dana yang ditanggung investor juga cukup standar. Rudiyanto merincikan biayanya hanya meliputi biaya pembelian, penjualan, dan pengalihan.

"Dalam hal anda membeli reksa dana bukan melalui bank, biaya transfer USD antar bank cukup tinggi sekitar 40 USD, sehingga bisa memilih bank yang sama dengan kustodian untuk meminimalisir biaya tersebut," lanjutnya.

Untuk pembelian reksadana berbasis dolar, Rudiyanto mengatakan srateginya cukup sederhana yaitu dengan melihat outlook dari saham atau negara yang menjadi tujuan investasi, kemudian lakukan pembelian secara berkala ketika pasar sedang turun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih