Bisnis makanan memang tak lekang oleh waktu. Hampir saban hari, ada saja varian makanan baru yang muncul di pasaran. Para pengusaha crepes juga mengalami kondisi ini. Pengusaha pun terus menambah varian crepes baru untuk menghindari kejenuhan konsumen. Tak heran, meski persaingan makin ketat, beberapa pemain terus menambah mitra atau gerai baru. Pengamat waralaba Choirul Salim pun menilai, penambahan jumlah mitra pada kemitraan ini menunjukkan ada perkembangan yang sehat. Apalagi kalau pertumbuhan gerainya spektakuler. "Ini tanda ada perkembangan di pasar crepes," terangnya. Karena itu, lanjut Choirul, ada baiknya pemilik kemitraan menerapkan metode riset dan pengembangan secara konsisten, terutama pada kualitas dan keunikan produknya. Selain itu, manajemen sebaiknya juga memberi pelatihan rutin karyawan. Nah, dalam tulisan ini, KONTAN mencoba mengulas kembali tiga kemitraan crepes dan perkembangannya setelah diliput beberapa waktu lalu. • Loyal CrepesLoyal Crepes adalah salah satu pemain lama usaha ini. Rachmad Prayogi, pemilik Loyal Crepes mulai membuka gerai crepes pada 2008. Ketika KONTAN mengulas kemitraan crepes ini pada 2010, mereka telah memiliki 150 mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah mitra pun terus berkembang. Kini, Rachmad mencatat ada 235 mitra yang bergabung. Meski begitu, pengusaha asal Kediri ini mengakui ada beberapa mitra Loyal yang tutup. Lima mitra terpaksa menutup gerainya karena omzet yang diperoleh tak bisa menutup harga sewa tempat usaha. "Kebanyakan mereka buka di mal, jadi sewanya mahal," ujarnya. Namun, mitra yang membuka usaha di depan minimarket atau berjualan keliling, justru memiliki tingkat keberhasilan tinggi. Sampai saat ini, Rachmad masih menawarkan tiga paket kemitraan. Yakni paket mini mobile booth senilai Rp 6,5 juta dan paket becak mobile booth seharga Rp 8,5 juta. Terakhir, paket big mall booth senilai Rp 12,5 juta. Untuk membidik calon mitra yang memiliki keterbatasan modal, Rachmad juga meluncurkan paket murah meriah dengan investasi Rp 1,5 juta. Pada paket ini, mitra tak mendapatkan gerobak, tapi hanya peralatan dan bahan baku untuk penjualan satu pekan. • Toper CrepesSeperti Loyal Crepes, mitra Toper Crepes juga terus bertambah. Usaha yang bermula pada 2008 ini telah memiliki 290 mitra, atau bertambah 90 mitra sejak KONTAN mengulas kemitraan ini 2010 lalu. Setali tiga uang, Yoyo Widiarto, pemilik Toper Crepes pun juga mengakui ada sekitar 30 mitra yang tutup buku. "Penyebabnya kebanyakan adalah soal sumber daya manusia," ujarnya. Supaya gerai mitra bertahan, Yoyo pun terus berinovasi. Sebulan sekali, ia meluncurkan variasi rasa tepung baru. "Bulan ini, saya baru menawarkan tepung rasa leci. bulan lalu, variasi tepung rasa orange," ujarnya. Selain variasi tepung, Yoyo juga menambah produk yang dijualnya. Kini, selain crepes, gerai Toper Crepes juga menjual bubble. Nantinya, ia ingin gerai crepes-nya menjual lima jenis produk untuk mendongkrak omzet para mitra. Tahun depan, Yoyo pun sudah menjadwalkan akan merilis produk baru, yakni Toperyaki dan Toper Waffle Steak. Selain berbagai inovasi pada produk ini, Yoyo menjanjikan untuk tak menaikkan harga bahan baku dan paket kemitraan namun tetap menjaga kualitas produk. Hingga saat ini, Yoyo masih menawarkan paket kemitraan Rp 8,5 juta, dengan waktu balik modal sekitar dua bulan. • B'CrepesB'Crepes terbukti masih ampuh memikat investor. Meski pertambahan gerainya lebih sedikit dibanding pelaku usaha sejenis, Bindi Swasana Nugrono Aji tetap optimistis usahanya terus berkembang. Akhir 2010, mitra B'Crepes telah membuka 40 gerai. Kini, jumlah gerai telah bertambah menjadi 58 gerai yang tersebar di Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Tak hanya gerai yang bertambah, Bindi juga menambah menu baru sejak awal tahun ini, yakni Kebab Ekspress. Sebelumnya, ia telah menawarkan 36 variasi menu, dari crepes, union ring, french fries, dan steak. Bagi yang tertarik menjadi mitra, B'Crepes menawarkan paket investasi mulai Rp 4,5 juta hingga Rp 12 juta. Perbedaan harga paket mengikuti ukuran dan desain gerai yang diminta mitra. Bindi bilang, yang banyak diminati adalah paket senilai Rp 9 juta. "Paket itu menarik karena pakai becak dan mampu menghasilkan pemasukan hingga Rp 600.000 per hari," ujar Bindi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar berkembang, kemitraan crepes tetap berkibar
Bisnis makanan memang tak lekang oleh waktu. Hampir saban hari, ada saja varian makanan baru yang muncul di pasaran. Para pengusaha crepes juga mengalami kondisi ini. Pengusaha pun terus menambah varian crepes baru untuk menghindari kejenuhan konsumen. Tak heran, meski persaingan makin ketat, beberapa pemain terus menambah mitra atau gerai baru. Pengamat waralaba Choirul Salim pun menilai, penambahan jumlah mitra pada kemitraan ini menunjukkan ada perkembangan yang sehat. Apalagi kalau pertumbuhan gerainya spektakuler. "Ini tanda ada perkembangan di pasar crepes," terangnya. Karena itu, lanjut Choirul, ada baiknya pemilik kemitraan menerapkan metode riset dan pengembangan secara konsisten, terutama pada kualitas dan keunikan produknya. Selain itu, manajemen sebaiknya juga memberi pelatihan rutin karyawan. Nah, dalam tulisan ini, KONTAN mencoba mengulas kembali tiga kemitraan crepes dan perkembangannya setelah diliput beberapa waktu lalu. • Loyal CrepesLoyal Crepes adalah salah satu pemain lama usaha ini. Rachmad Prayogi, pemilik Loyal Crepes mulai membuka gerai crepes pada 2008. Ketika KONTAN mengulas kemitraan crepes ini pada 2010, mereka telah memiliki 150 mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah mitra pun terus berkembang. Kini, Rachmad mencatat ada 235 mitra yang bergabung. Meski begitu, pengusaha asal Kediri ini mengakui ada beberapa mitra Loyal yang tutup. Lima mitra terpaksa menutup gerainya karena omzet yang diperoleh tak bisa menutup harga sewa tempat usaha. "Kebanyakan mereka buka di mal, jadi sewanya mahal," ujarnya. Namun, mitra yang membuka usaha di depan minimarket atau berjualan keliling, justru memiliki tingkat keberhasilan tinggi. Sampai saat ini, Rachmad masih menawarkan tiga paket kemitraan. Yakni paket mini mobile booth senilai Rp 6,5 juta dan paket becak mobile booth seharga Rp 8,5 juta. Terakhir, paket big mall booth senilai Rp 12,5 juta. Untuk membidik calon mitra yang memiliki keterbatasan modal, Rachmad juga meluncurkan paket murah meriah dengan investasi Rp 1,5 juta. Pada paket ini, mitra tak mendapatkan gerobak, tapi hanya peralatan dan bahan baku untuk penjualan satu pekan. • Toper CrepesSeperti Loyal Crepes, mitra Toper Crepes juga terus bertambah. Usaha yang bermula pada 2008 ini telah memiliki 290 mitra, atau bertambah 90 mitra sejak KONTAN mengulas kemitraan ini 2010 lalu. Setali tiga uang, Yoyo Widiarto, pemilik Toper Crepes pun juga mengakui ada sekitar 30 mitra yang tutup buku. "Penyebabnya kebanyakan adalah soal sumber daya manusia," ujarnya. Supaya gerai mitra bertahan, Yoyo pun terus berinovasi. Sebulan sekali, ia meluncurkan variasi rasa tepung baru. "Bulan ini, saya baru menawarkan tepung rasa leci. bulan lalu, variasi tepung rasa orange," ujarnya. Selain variasi tepung, Yoyo juga menambah produk yang dijualnya. Kini, selain crepes, gerai Toper Crepes juga menjual bubble. Nantinya, ia ingin gerai crepes-nya menjual lima jenis produk untuk mendongkrak omzet para mitra. Tahun depan, Yoyo pun sudah menjadwalkan akan merilis produk baru, yakni Toperyaki dan Toper Waffle Steak. Selain berbagai inovasi pada produk ini, Yoyo menjanjikan untuk tak menaikkan harga bahan baku dan paket kemitraan namun tetap menjaga kualitas produk. Hingga saat ini, Yoyo masih menawarkan paket kemitraan Rp 8,5 juta, dengan waktu balik modal sekitar dua bulan. • B'CrepesB'Crepes terbukti masih ampuh memikat investor. Meski pertambahan gerainya lebih sedikit dibanding pelaku usaha sejenis, Bindi Swasana Nugrono Aji tetap optimistis usahanya terus berkembang. Akhir 2010, mitra B'Crepes telah membuka 40 gerai. Kini, jumlah gerai telah bertambah menjadi 58 gerai yang tersebar di Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Tak hanya gerai yang bertambah, Bindi juga menambah menu baru sejak awal tahun ini, yakni Kebab Ekspress. Sebelumnya, ia telah menawarkan 36 variasi menu, dari crepes, union ring, french fries, dan steak. Bagi yang tertarik menjadi mitra, B'Crepes menawarkan paket investasi mulai Rp 4,5 juta hingga Rp 12 juta. Perbedaan harga paket mengikuti ukuran dan desain gerai yang diminta mitra. Bindi bilang, yang banyak diminati adalah paket senilai Rp 9 juta. "Paket itu menarik karena pakai becak dan mampu menghasilkan pemasukan hingga Rp 600.000 per hari," ujar Bindi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News