JAKARTA. Pasar industri telepon seluler (ponsel) di Indonesia semakin gurih dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi rupiah yang loyo tak membuat dua produsen ponsel lokal Evercoss dan Polytron urung membangun pabrik ponsel di dalam negeri. PT Aries Indo Global (AIG) sebagai pemegang merek ponsel Evercoss akan mulai memproduksi ponsel secara mandiri pada awal Februari 2014. "Kami telah melunasi pembayaran pembelian mesin-mesin dari China untuk persiapan produksi," ujar Edward Sofiananda, Direktur Utama PT Aries Indo Global pada KONTAN, Selasa (7/1). Untuk membangun pabrik ponsel anyar itu, AIG harus merogoh kocek sebesar Rp 1 triliun. Di tahun ini, Edward memproyeksikan anggaran serapan pembangunan pabrik mencapai Rp 300 juta. Sisanya akan dikucurkan secara bertahap sampai pabrik tersebut selesai dibangun.
Pasar besar, produksi ponsel lokal jalan terus
JAKARTA. Pasar industri telepon seluler (ponsel) di Indonesia semakin gurih dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi rupiah yang loyo tak membuat dua produsen ponsel lokal Evercoss dan Polytron urung membangun pabrik ponsel di dalam negeri. PT Aries Indo Global (AIG) sebagai pemegang merek ponsel Evercoss akan mulai memproduksi ponsel secara mandiri pada awal Februari 2014. "Kami telah melunasi pembayaran pembelian mesin-mesin dari China untuk persiapan produksi," ujar Edward Sofiananda, Direktur Utama PT Aries Indo Global pada KONTAN, Selasa (7/1). Untuk membangun pabrik ponsel anyar itu, AIG harus merogoh kocek sebesar Rp 1 triliun. Di tahun ini, Edward memproyeksikan anggaran serapan pembangunan pabrik mencapai Rp 300 juta. Sisanya akan dikucurkan secara bertahap sampai pabrik tersebut selesai dibangun.