SUKABUMI. Kebutuhan air minum dalam kemasan di Indonesia terus bertambah. Sampai dengan akhir tahun ini, kebutuhan air minum dalam kemasan diprediksi naik menjadi 24 miliar liter atau naik 18,2% jika dibandingkan dengan kebutuhan tahun lalu sebanyak 20,3 miliar liter. Rachmat Hidayat, bagian Kerjasama dan Kelembagaan dari Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan bilang, kontribusi kebutuhan air minum kemasan terbesar datang dari Jabodetabek. "Kebutuhan tahun ini sekitar 24 miliar liter. Sekitar 60%-65% kebutuhan itu berasal dari Jabodetabek ujar Rachmat, Selasa (19/8) . Jika dihitung, jumlah kebutuhan air minum dalam kemasan untuk Jabodetabek tahun ini diperkirakan 14,4 miliar–15 miliar. Tingginya kebutuhan air minum di kawasan ini, membuat produsen air minum dalam kemasan mencari cara untuk mendapatkan porsi besar di pasar yang jumbo ini.
Pasar butuh 24 miliar liter air kemasan
SUKABUMI. Kebutuhan air minum dalam kemasan di Indonesia terus bertambah. Sampai dengan akhir tahun ini, kebutuhan air minum dalam kemasan diprediksi naik menjadi 24 miliar liter atau naik 18,2% jika dibandingkan dengan kebutuhan tahun lalu sebanyak 20,3 miliar liter. Rachmat Hidayat, bagian Kerjasama dan Kelembagaan dari Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan bilang, kontribusi kebutuhan air minum kemasan terbesar datang dari Jabodetabek. "Kebutuhan tahun ini sekitar 24 miliar liter. Sekitar 60%-65% kebutuhan itu berasal dari Jabodetabek ujar Rachmat, Selasa (19/8) . Jika dihitung, jumlah kebutuhan air minum dalam kemasan untuk Jabodetabek tahun ini diperkirakan 14,4 miliar–15 miliar. Tingginya kebutuhan air minum di kawasan ini, membuat produsen air minum dalam kemasan mencari cara untuk mendapatkan porsi besar di pasar yang jumbo ini.