Pasar cat di kuartal I 2019 masih terasa lesu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri cat diprediksi mengalami perlambatan pertumbuhan di kuartal pertama tahun ini. Momen jelang lebaran yang harusnya dapat mendongkrak permintaan belum dirasakan oleh para pelaku bisnis cat.

Chief Executive Officer PT Propan Raya Industrial Coating Chemical, Kris Rianto Adidarma mengatakan untuk segmen ritel akan sedikit melambat di awal tahun ini. "Pasar saat ini cenderung stagnan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/3).

Mengenai penyebab stagnansi ini, manajemen masih mengawasi pasar untuk dapat tahu lebih detail. Adapun sebelumnya Kris mengatakan terdapat kemungkinan spending masyarakat yang banyak dikeluarkan saat tahun baru kemarin menyebabkan dana untuk dekorasi rumah teralihkan.


Faktor daya beli masyarakat cukup penting bagi Propan, lantaran segmen ritel masih mendominasi penjualan perseroan sebanyak 70%, sisanya 30% berasal dari berbagai macam proyek. Masuk lebaran perusahaan tetap melakukan strategi promosi dan diskon produk agar menarik minat konsumen.

Meski demikian Kris berharap pasca pemilihan umum nanti pasar masih dapat terkerek naik. Sebagai produsen cat kayu, Propan masih percaya diri untuk meraup pasar yang cukup besar di Indonesia sesuai segmennya.

"Kami market leader di finishing kayu, kami melihat kompetisi dan menghadapinya dengan inovasi dan memperbaiki branding," ujar Kris saat ditanyai terkait persaingan usaha.

Dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun, perseroan diperkirakan menguasai pangsa pasar nasional sebanyak 10%.

Mengenai ekspansi bisnis, Propan memastikan perseroan belum akan menambah kapasitas produksi yang baru. Soal target bisnis, manajemen mematok pertumbuhan single digit di tahun 2019 ini.

Sementara itu Jon Tan, CEO Decorative Paints, PT Nipsea Paint and Chemicals menyebutkan khusus untuk cat segmen reguler di tingkat ritel mengalami penurunan akhir-akhir ini.

"Tiga bulan ini pasar sepi sekali permintaan turun, kecuali segmen premium yang naik," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/3).

Mengenai penurunan ini, Jong mengaku masih mencari tahu dan belum menemukan latar belakang pasar sepi di awal tahun ini.

Asal tahu saja, Produsen merek cat Nippon Paint ini diperkirakan menguasai pangsa pasar cat nasional sebesar 25% dengan kapasitas produksi, diestimasikan sekitar 100.000 ton per tahun.

Lantaran produk premium lebih prospektif, strategi perusahaan di tahun ini ialah fokus ke premium segment seperti produk waterproofing dan anti-bacteria. Jon menyebutkan kontribusi produk premium dari segi nilai penjualan sudah mencapai 30% saat ini.

Saat ini antara segmen ritel dan proyek, Jon mengatakan 97% penjualan Nippon Paint masih didominasi market ritel dan sisanya proyek. Namun melihat potensi pembangunan dan jumlah populasi Indonesia, bukan tidak mungkin perusahaan bakal menggenjot lini proyeknya.

Kata Jon, beberapa perusahaan franchise toko juga telah menunjuk cat Nippon Paint sebagai cat standar mereka.

"Seperti KFC, yang menjadikan kami sebagai authorised paint supplier untuk cabangnya di Indonesia," imbuhnya. Di industri otomotif, merek ini juga menjadi cat bagi banyak brand kendaraan seperti Toyota, Honda, Yamaha, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto